Global Cyber News| Sobat Energi masih ingat dengan grafik Unta dan tabung gas beberapa waktu lalu?
Nih lanjutannya Sobat….
Jadi salah satu solusi untuk menangani defisit neraca perdagangan adalah dengan pemanfaatan biogas sebagai pengganti LPG yang kini ketersediannya masih bergantung pada impor.
Diharapkan, dengan pemanfaatan biogas rumah dapat menekan angka kebutuhan gas namun tetap tidak mengurangi nilai produktif dari masyarakat itu sendiri. Bahkan dapat memanfaatkan juga potensi-potensi biogas yang ada di sekitaran pemukiman.
Program biogas rumah (Biru) memberikan akses energi terbarukan untuk mendorong terbentuknya biogas rumah tangga berbasis pasar dalam skala nasional yang berdampak pada ketahanan energi, pembukaan lapangan pekerjaan dan peningkatan ekonomi masyarakat dan penurunan emisi gas rumah kaca.
Program BIRU berkontribusi pada perekonomian masyarakat, diantaranya mengurangi 850 ribu tabung LPG 3 Kg per tahun, tambahan pendapatan Rp 330.000 per bulan dari Bio-slurry dan hemat Rp 50.000 per bulan. Dalam skala besar dan masiv, ini bisa menjadi salah satu solusi untuk menolong beban neraca perdagangan yang terus bergerak.
Melihat pada target bauran energi nasional tahun 2025, dimana energi baru terbarukan memiliki porsi 23%, biogas turut memiliki andil di dalamnya. Target pemanfaatan biogas tahun 2025 sebesar 489,8 juta meter persegi dan target ekspansi biogas sebanyak 1,7 juta rumah tangga.
Red.
