Global Cyber News.| Aceh | Alat Pelindung Diri (APD) Petugas Gugus Percepatan Penanggulangan Virus Covid 19 Aceh Tenggara, terlihat tidak memenuhi standar, Pemerintah diminta untuk segera melengkapi alat tersebut.
Ketua LSM Gerakan Anti Korupsi Alas Generasi (GAKAG) Aceh Tenggara, Arafik Beruh, S.Hi, menyikapi, semestinya Pemerintah Daerah sangat peduli terhadap tugas mulai yang dilakukan oleh Tim Gugus Percepatan Penanggulangan Virus Covid 19.
Kata dia, petugas-petugas itu wajib diberikan APD berupa Baju Parasut, Hand Scun, Masker N95, Kacamata Pengaman, Sepatu Pengaman dan Penutup Kepala, agar Virus tidak mudah untuk hinggap di tubuh mereka.
Arafik, mengatakan, Petugas Gugus Penanggulangan Covid 19 dan Petugas para Medis di Rumah Sakit dan Puskesmas hingga sampai saat ini belum memiliki pelindung diri selengkapnya, kata dia, Jumat, (27/3/2020).
Terlebih, kata dia, Pemerintah Daerah Aceh Tenggara sudah mengucurkan Anggaran untuk penangan Virus Covid 19 sebanyak Rp 4,5 Miliar.
“Kita sangat bangga dengan kesigapan tim relawan itu, tetapi mereka juga adalah manusia biasa yang dapat diserang oleh Virus”, kata dia.
Maka dengan hal itu, kita meminta kepada Pemerintah Daerah, untuk secepatnya peduli terhadap APD yang dibutuhkan mereka.
Bukan tidak rentan para petugas itu terserang Covid 19 yang sudah Pandemi di Indonesia, tetapi kita juga bersyukur Aceh Tenggara masih terbilang 18 ODP dan 1 PDP, katanya.
Sementara Direktur RSUD H. Sahudin Kutacane sekaligus Sekretaris Tim Gugus Percepatan Penanggulangan Virus Covid 19 Aceh Tenggara, Dr.Bukhari Pinim, S. POg, mengklarifikasi atas pernyataan Bupati DRS. Raidin Pinim, M. Ap, yang mengatakan pada konfrensi Pers,Kamis,(26/3/2020) biaya untuk penangan itu senilai Rp 4,5 Miliar.
Bukhari, mengatakan, mungkin beliau akan menyetujui usulan Pertama Tim Gugus Percepatan Penanggulangan Virus Covid 19 yang senilai Rp 4 Miliar.
Tetapi setahu dia, selama ini hanya senilai Rp 1 Miliar yang sudah disetujui dan dikucurkan oleh Pemerintah Daerah kepada Tim Gugus Percepatan Penanggulangan Virus Covid 19 Aceh Tenggara.
Menyangkut dengan APD, Bukhari, mengakui, Alat Pelindung Diri dari Tim Gugus Covid 19 belum maksimal, kita hanya pokus terhadap Satgas Rumah Sakit yang berhubungan dengan pasien-pasien, katanya.
Coba bayangkan, kata Bukhari, kita menugaskan 100 Petugas yang kita turunkan setiap harinya, sementara harga baju pelindung itu berkisar Rp 900 ribu per pasang, padahal sifat baju itu hanya untuk sekali pakai atau langsung dibuang, kata dia.
Bukhari melanjutkan, kita butuh biaya besar untuk perlengkapan pelindung itu, belum lagi pengadaan Desinfektan untuk penyemprotan area publik dan Kantor Pemerintahan.
Menurut yang kita sampaikan selama ini, kata dia, perang melawan Corona seperti perang melawan penjajah yang hanya menggunakan bambu runcing, tandas dia.Â
Red. Samsuri
