Saturday, July 27, 2024
spot_img
HomeDalam NegeriSeputar Sejarah Benda Berupa Batu Peninggalan Kerajaan Jembrana Bali
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Related Posts

Featured Artist

Seputar Sejarah Benda Berupa Batu Peninggalan Kerajaan Jembrana Bali

Global Cyber News| Jembrana – Sejarah singkat Batu peninggalan dari Kerajaan Jembrana yang terletak di depan Pemerajan Puri Rai Jembrana di Banjar Tegalasih, Desa Batuagung Jembrana – Bali.

Batu tersebut salah satu bukti sejarah peninggalan dari Kerajaan Jembrana pada tahun 1705.

Konon Batu tersebut oleh Raja Jembrana ditempatkan didepan kerjaan, Batu tersebut oleh Raja digunakan untuk tempat duduk dikala sang Raja sedang melihat rakyatnya dari depan Kerajaan.

Menurut keterangan I Gusti Putu Westra dari salah satu penglingsir Pemerajan Puri Rai Jembrana sewaktu ditemui oleh awak media menceritakan, Batu peninggalan sejarah dari Kerajaan Jembrana ini mempunyai cerita dari leluhur kami yaitu Ida Bhatara sane Kasuduk Lebar Ring Watu, beliau merupakan Anak dari Raja Jembrana pertama yaitu I Gusti Ngurah Jembrana, yang bernama I Gusti Made Ngurah, ketika itu menjadi pengemban pelaksana Raja membantu ayahandanya dalam melaksanakan pemerintahan, ungkapnya. Senin (25/5/2020).

Lanjut Westra, ketika itu terjadi permasalahan antara Kerajaan Mengwi dengan Kerajaan Blambangan, di mana Kerajaan Mengwi mempunyai daerah kekuasaannya sampai daerah Blambangan. Saat itu terjadi peristiwa adu jangkrik yang mengakibatkan pertumpahan darah, maka dari itu di panggilah Raja Blambangan oleh Raja Mengwi untuk menjalani hukumannya,

Di ceritakan, setelah sampai di Jembrana, Raja Blambangan bertemu dengan Raja Jembrana yang saat itu I Gusti Made Ngurah mengeluarkan janji Satya Wacananya, dimana Raja Blambangan di berikan hukuman mati, maka I Gusti Made Ngurah akan mengikutinya. Di utuslah Pan Tabah untuk mengikuti Raja Blambangan menuju Kerajaan Mengwi, sesampai Raja Blambangan di Kerajaan Mengwi, maka di jatuhilah hukuman mati kepadanya beliau di bunuh di Seseh Badung, jelasnya.

Lebih lanjut Westra menuturkan, setelah peristiwa itu Pan Tabah bergegas pulang kembali ke Jembrana untuk mengabarkan peristiwa tersebut, I Gusti Made Ngurah ingat pada janji Satya Wacananya dan bergegas mengambil Keris Pejenengan Tatasan di suruhlah Pan Tabah menghunus dadanya di atas Batu yang ia taruk di depan kerajaan.”Peristiwa itu di lihat oleh rakyat, Pan Tabah bingung di kejarlah sampai di Desa Sangkar Agung dibunuh beramai-ramai oleh rakyat.

“Dari peristiwa itu lah kami dari sentana atau generasi Ida Bhatara sane lebar Kasuduk Ring Watu yang menurunkan sentana/warih/generasi ring keluarga besar Puri Rai Jembrana saat ini mensakralkan genah Batu itu di sucikan di arep atau depan Pemerajan sebagai simbol dari keluarga besar kami di Pasemetonan Puri Rai Jembrana,” tutupnya.

Red. (Selamat)

Latest Posts