Global Cyber News| Deli Serdang, Jamkesnews – Salah satu segmen kepesertaan dalam Program JKN-KIS adalah Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau dikenal luas sebagai peserta mandiri, yaitu peserta yang membayar sendiri iurannya, atau bagi sebagian orang, didaftarkan dan dibayarkan iurannya oleh keluarga atau kerabat.
Azzuhri, warga Galang, Deli Serdang, menceritakan dirinya rutin membayarkan iuran untuk seorang kerabatnya.
Dia mengatakan kerabatnya tersebut sejak tahun 2018 memang sudah terdaftar sebagai peserta PBPU kelas 3 dan awalnya diketahuinya rutin membayar iuran. Namun imbas dari pandemi Covid-19 berdampak terhadap penghasilan keluarga mereka. Merasa masih dapat membantu, Azzuhri yang merupakan peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) berinisiatif menawarkan bantuan.
“Jangan sampai jaminan kesehatan keluarga mereka terhenti karena sedang kesulitan ekonomi,” ujarnya tanpa mengungkap nama kerabat yang dibantunya tersebut.
Azzuhri mengetahui bahwa kerabatnya tersebut memang beberapa kali pernah berobat dengan mengandalkan Program JKN-KIS, sehingga khawatir saat perlu berobat lagi, akan terkendala jika iurannya tidak dibayarkan.
“Ini sedikit bantuan saja, beliau pun saya yakin tak keberatan membantu saya saat saya yang dalam keadaan susah,” katanya.
Dalam keadaan sekarang ini, Azzuhri menekankan pentingnya untuk dapat saling tolong menolong.
“Bisa menolong apa saja, kalau saya memilih menolong dengan cara membayarkan iuran JKN-KIS kerabat saya yang membutuhkan, untuk sementara sampai keadaan ekonomi mereka membaik lagi,” tegas Azzuhri.
Dia memahami, sebagai pegawai swasta pada salah satu badan usaha yang tetap beroperasi penuh pada masa pandemi ini, penghasilannya tetap berjalan seperti biasa, namun bagi sebagian orang mungkin kondisi yang dialami bisa berbeda.
Di akhir perbincangan, Azzuhri menyampaikan pandangannya yang menarik mengenai sikap saling membantu.
“Kalau hari ini saya ada kemudahan dapat membantu orang lain, saya yakin saat saya dalam posisi sulit pasti akan juga diberi kemudahan,” pungkasnya.
Red.
