Global Cyber News| Jayapura – Pada hari Jumat tanggal 26 Juni 2020, Pukul 13.00 Wit bertempat di ruangan Rupatama Polda Papua telah dilaksanakan kegiatan Refleksi Semester I Tahun 2020 Kapolda Papua.
Hadir dalam kegiatan:
Kapolda Papua Irjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw, Wakapolda Papua Brigjen Pol. Drs. Yakobus Marjuki, Irwasda Polda Papua Kombes Pol. Patrige Renwarin, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Drs. Ahmad Musthofa Kamal SH, Pejabat Utama Polda Papua dan Insan Pers Papua.
Kapolda Papua Irjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw dalam kesempatannya mengatakan bahwa di tengah-tengah pandemic covid 19 banyak rintangan, tantangan dan hambatan yang sangat sulit kami laksanakan dalam menjalankan tugas kepolisian tetapi tidak membuat kami menyerah untuk menjalankan tugas-tugas kami.
Dari kesimpulan saya dengan apa yang sudah kita lihat pada video Refleksi semester I Tahun 2020 yaitu pertama anggaran sampai dengan semester I Tahun 2020 terdapat peningkatan anggaran , dimana untuk tahun 2019 ada 1, 7 Triliun dan di Tahun 2020 ada peningkatan sebesar 1,8 Triliun dimana terdapat kenaikan anggaran salah satunya untuk mengatasi permasalahan pandemic covid-19.
Untuk jumlah personel sudah ideal dimana terdapat peningkatan pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019 sebelumnya dimana jumlah personel sudah mendakati dengan jumlah penduduk, yang menjadi permasalahan yaitu luas wilayah Papua yang sangat luas dan banyak daerah-daerah yang sulit di jangkau.
Bertambahnya 5 Polres di Papua, diantaranya Polres Deiyai, Polres Yalimo, Polres Nduga, Polres Intan Jaya, Polres Puncak. Kelima Polres ini sudah disiapkan dan akan segera mungkin dilakukan pergeseran personel untuk mengisi Polres-Polres tersebut, dan juga ada upaya dari para Bupati untuk memberikan bantuan dan memfasilitasi dalam pembangunan pada kelima Polres tersebut.
Situasi keamanan dan kecelakaan mengalami penurunan pada tahun 2020 sekitar 23% berbanding dengan tahun lalu, semoga ini bisa dipertahankan atau akan kita upayakan untuk semakin menurun.
Kejahatan konvensional mengalami peningkatan terutama curanmor dimana pada tahun 2019 terdapat 547 kasus dan pada tahun 2020 terdapat 944 kasus. Terindikasi karena adanya pembebasan atau asimilasi terkait para pidana pada saat pandemic covid-19. Ini menjadi tantangan bagi para Kapolres untuk menangani kasus yang melonjak naik seperti curanmor.
Kasus Cyber crime (Kejahatan dunia maya) terjadi karena dilatar belakangi dengan anarkis yang terjadi, berita-berita hoax semakin banyak, dan banyaknya ujaran kebencian. Kejahatan kekayaan Negara mengalami penurunan, khususnya pada pencucian uang dan korupsi, kasus Ilegal logging pada tahun 2020 terdapat 1 kasus dan untuk untuk korupsi mengalamai penurunan 1 kasus dengan perbadingan pada tahun sebelumnya.
Untuk Kejahatan berimplikasi kontijensi ini saya dipercayakan oleh Kapolri untuk menjadi pengendali menangani kasus dari para kelompok kriminal bersenjata selama bulan Maret, April, dan Mei. Salah satu dari mereka sudah kami amankan yaitu, Oniwara Wenda yang ditangkap dipuncak Jaya dan masih ada sekitar 6 sampai 8 kelompok-kelompok dari mereka.
Kami sudah batasi pergerakan mereka yang berada di gunung botak, kami masih terus mengawasi peregerakan mereka karena kelompok tersebut tidak segan-segan masuk kedalam kumpulan masyarakat dan melakukan kekerasan pada masyarakat.
(Humas Polda Papua)
Red.
