
Global Cyber News|Ku Ikat Tanganku pada Tali Tasbih NamaMu
Oleh Uten S
Orang beramai-ramai mengubur gaya hidup, membunuh keinginan lebih menggenggam pilu.
Menerobos rasa takut, menabrak aturan baru memenuhi tuntutan kebutuhan berbatas yang kian menderu.
Segala profesi siap terjungkal. Semua yang bernama status terancam tumbang di pinggir- pinggir jalan berbatu.
Kekayaan dan kejayaan mulai terjual murah di tengah hilir mudik orang-orang mencari kehormatan baru, melangkah gontai kehilangan arah di jalan baru.
Teriakan menyebut- memanggil nama Tuhan dan kebesaranNya meredup berganti sikap merunduk tunduk malu dalam sujud panjang di ruang suluk nan sepi syahdu.
Air mata penyesalan bercucuran membasahi kaki, tangan, dan mulut yang terlanjur bergerak, dan berbicara angkuh di depan publik yang berdiri dan berteriak kaku.
Kini jarum jam terasa berjalan lambat, tetapi waktu tersisa kian cepat menyusut di tengah -tengah mereka yang berlari-lari mencari bongkahan ruang- ruang tipis tanpa sekat penuh debu.
Tak ada lagi tempat untuk bersembunyi. Semua sudut penjuru mata angin sudah terkurung dan terkepung oleh pasukanNya yang kapan saja siap menjemput paksa para penipu.
Jiwaku ku biarkan bergelantungan di atas rangkaian tali namaMu. Kian sulit mencari pijakan kaki untuk berdiri tegak di atas tanah datar yang kian beraroma bau.
Sebab jauh di sana di bawah kaki yang menggelantung segala bangunan norma tumbang berjatuhan menimpa para pecundang pongah penikmat kehidupan palsu.
Tanganku masih terikat menggantung pada tali tasbih tertulis namaMu, mengais harapan bahwa semua ini baru permulaan dari caraMu yang sedang menata dan memeluk mahlukMu.
Get the feeling
Mr. Ten
(Tangerang 2020)
Red.