Friday, November 22, 2024
HomeDalam NegeriKUNJUNGAN KERJA KAPOLDA PAPUA DAN KASDAM XVII/CENDERAWASIH DI KABUPATEN YAHUKIMO
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Related Posts

Featured Artist

KUNJUNGAN KERJA KAPOLDA PAPUA DAN KASDAM XVII/CENDERAWASIH DI KABUPATEN YAHUKIMO

Global Cyber News|Jayapura – Pada hari Kamis tanggal 27 Agustus 2020, Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw dan Kasdam XVII Cenderawasih Brigjen Bambang Trisnohadi melaksanakan kegiatan kunjungan kerja dalam rangka antisipasi gangguan Situasi Keamanan Ketertiban Masyarakat (Sitkamtibmas) pasca rangkaian kasus panganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia di kabupaten Yahukimo.

Turut hadir dalam kunjungan, Karo SDM Polda Papua Kombes Pol Ade Djadja Subagdja S.IK, Dir Intelkam Polda Papua Kombes Pol Alfred Papare, S.IK, Dirkrimum Polda Papua Kombes Pol Kolestra Si Boro, Dansat Brimob Polda Papua Kombes Pol Godhelp Cornelis Mansnembra, AKBP Ignatius Benny Ady Prabowo, Asintel Dam XVII/Cenderawasih Kolonel Adrian T, Dandim 1715 Yahukimo Letkol Christian FR Ireeuw, PJU Polres dan Brimob, para Toga, Tomas, Todat dan Kepala Suku.

Adapun rangkaian kegiatan:

Pukul 11.25 WIT, Kapolda Papua dan Kasdam XVII/Cenderawasih menerima Laporan Perkembangan Kasus oleh Dir. Reskrimum Polda Papua dan Kapolres Yahukimo. Adapun rangkaian kasus panganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia di Bulan Agustus 2020, yaitu Kasus terhadap Alm. Henry Jovinski, S.T. (Staf KPUD Yahukimo) di Jembatan Brasa Kecil, Jl. Gunung pada 11 Agustus 2020, Kasus terhadap Alm. Muh. Thoyib alias Sayib di Jl. Bandara pada 20 Agustus 2020 dan terhadap Alm. Jauzan alias Ocan di Jembatan Kali Buatan, Jl. Gunung pada 26 Agustus 2020.

Pukul 12.31 WIT, Kapolda Papua memberikan pernyataan dengan mengatakan, hari ini saya dan Kasdam XVII/Cenderawasih hadir di Kabupaten Yahukimo. Disni ada kepolisian, ada TNI, dimana tugas kota harus membuat masyarakat bisa hidup tenang, disamping mendukung kebijakan pemerintah.

Kasus panganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia ini sangat serius, maka kehadiran Kapolda papua beserta Kasdam XVII/Cenderawasih beserta rombongan yakni untuk memberikan semangat dan support penuh kepada seluruh personel Polres, Brimob dan TNI dalam melaksanakan tugas guna mencari pelaku.

Saya menegaskan bahwa kita harus tegas mencari pelaku/tersangka panganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia tersebut, apabila ada perlawanan harus tindak tegas. Saya juga menyampaikan kepada para Tokoh, kami Kepolisian sangat serius dalam kasus ini sehingga saya meminta kepada para Tokoh untuk dapat bekerjasama dalam mencari keberadaan pelaku.

Sangat disayangkan dimana korban yang merupakan PNS KPUD sedang menjalankan tugas pengabdian kepada Negara. Jika Kapolres merasa bahwa personel kita kurang agar segera disampaikan. Negara kita ini adalah Negara Hukum, kita harus tangkap pelaku, kenapa dia membantai, menganiaya orang lain. Apabila pelaku melawan kita tindak tegas, kami serius bahwa kami akan mengungkap kasus ini. Oleh karena itu, kami meminta kepada Bapak sekalian untuk mendukung kami.

Kita tidak bisa membiarkan mereka-mereka, preman ini membuat kacau di sini, masyarakat dan SDM di Kabupaten Yahukimo ini harus dibangun demi kebaikan Kabupaten ini.

Adapun penyampaian dari Kasdam XVII/Cenderawasih yang mengatakan bahwa mewakili Pangdam XVII/Cenderawasih yang berhalangan hadir dikarenakan berhalangan dengan peresmian Gereja, menanggapi kasus ini saya sangat mengapresiasi Bapak Kapolda yang sangat responsif terhadap kasus yang terjadi di Yahukimo ini. Dimana kasus ini sudah menjadi sorotan nasional bukan hanya di Papua saja. Ini menjadi tanggung jawab kita semua, sudah ada beberapa kasus namun belum menemukan titik terang. Kita harus mendalami apa motif dari pelaku.

Perlu adanya upaya-upaya yang reaktif, setiap informasi sekecil apa pun disampaikan kepada Kepolisian untuk kemudian diolah. Saya yakin teman-teman di ruangan ini ada memiliki informasi, itu yang harus disampaikan.

Dalam kesempatannya juga Wakil Bupati menyayangkan yang mana dalam 1 bulan ini telah terjadi 4 kali pembunuhan. Saya dari Suku Hubla dan Ngalik, saya sangat mengenang filosofi yang diajarkan oleh orang tua saya dengan baik. Orang tua saya sampaikan bahwa setiap orang baru yang masuk ke kampung kita itu adalah tamu, kita bertanggung jawab terhadap keselamatan dari tamu itu. Kita tahu semua bahwa Yahukimo ini berasal dari nama-nama Suku Besar yang ada, Ya itu Yali, Hu itu Hubla, Ki itu Kimyal dan Mo itu Momuna. Kita berbeda-beda namun menjadi satu dalam Kabupaten ini.

Saya sering menyampaikan kepada seluruh Tokoh yang ada agar menjada daerah kita ini untuk menghimbau menggunakan Bahasa Indonesia, jika tidak bisa masuk maka kami himbau dengan bahasa Ibu masing-masing. Kami dipercayakan oleh Negara, Adat untuk memimpin dan menjaga Kabupaten ini. Pemerintah adalah wakil yang dipilih Tuhan, oleh karena itu jangan ada lagi yang melawan Pemerintah semaunya. Oleh karena itu, kami berharap kepada Kapolres bersama jajaran dapat menangkap pelaku ataupun pelaku dapat menyerahkan diri.

Usai memberikan keterangannya, Kapolda Papua berserta rombongan bergerak menuju TKP Pembunuhan di Jembatan Kali Buatan guna mengecek lokasi kejadian dan memberikan himbauan kepada masyarakat sekitar untuk tetap berhati-hati dalam melaksanakan aktivitas apapun.

Usai memberikan himbauan, Kapolda Papua menemui Kepala Suku Kimyal Nopius Yalak dan Masyarakat OAP yang tinggal di sekitar lokasi. Kepala Suku Kimyal dalam kesempatannya mennyampaikan bahwa, Kami Masyarakat Suku Kimyal selama ini telah berupaya membantu kasus ini. Kami Para Kepala Suku terus berkoordinasi dengan Dandim dan Kapolres.

Kita tahu sendiri bahwa Yahukimo ini sangat luas, terdiri dari 51 Distrik dan 517 Kampung. Informasi yang ada di distrik-distrik ini sangat sulit didapat, karena berpindah antar distrik harus menggunakan pesawat. Kami menyerahkan kasus ini kepada Aparat Keamanan. Ini bukanlah kemauan dari Masyarakat, sehingga kami tidak akan menutupi kasus ini. Selain itu, terdapat keresahan dari mama-mama, anak-anak atas penyisiran yang dilakukan oleh Aparat Keamanan. Dimana sudah ada yang pergi ke hutan karena ketakutan.

Jayapura, 27 Agustus 2020

(Humas Polda Papua)

Red.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts