Global Cyber News|Jakarta – Indonesia kembali di hebohkan oleh penemu tunggal driver/ojek online pertama di dunia, Dialah Arman Chasan.
Awalnya pria asli Betawi tersebut memasarkan jasa ojeknya di situs blogger, dan karena ke kreatifan nya tersebut Arman Chasan diliput oleh berbagai media di tanah air bahkan media asing NHK Jepang turut meliput pria tersebut.
Wawancara yang saya lakukan di kediaman beliau Bintaro Jakarta Selatan pada Senin, (14/9/2020) tersebut, Arman CHasan terinspirasi pada Oktober 2008 yang mana dia ingin menciptakan inovasi baru untuk mencari rejeki di Jakarta dengan teknologi
Ide dan gagasan memang sangat mahal, maka dari itu pemerintah Indonesia khususnya memberikan apresiasi atas gagasan pria kelahiran Jakarta tersebut.
Sebelum perusahaan ojek online berdiri dia terlebih dahulu memasarkan jasanya di internet, bahkan setahun sebelum Uber melakukan hal serupa pada tahun 2009 di francis.
Apapun yang terjadi ide dan gagasan beliau meski diapresiasi karena berefek sistemik untuk kemaslahatan orang banyak hingga detik ini, hanya saja sang penemu belum bisa mengembangkan secanggih aplikasi yang ada beberapa tahun setelahnya.
Ide dan gagasan tidak dapat dibayar dengan uang berapapun, karena dari ide lah perubahan dalam hal apapun bisa terjadi bahkan perkembangan teknologi sekalipun.
Mungkin saat itu banyak yang beranggapan bahwa menjadi tukang ojek adalah pekerjaan yang terbelakang akan tetapi seiring bertambahnya tahun ojek / driver online menjadi sesuatu yang menghasilkan bahkan berdampak sistemik untuk mengurangi pengangguran di Indonesia bahkan dunia.
Sekali lagi kita harus apresiasi Arman Chasan sebagai penemu ojek Online di Indonesia bahkan dunia, karena ini adalah hasil karya anak bangsa yang harus di apresiasi dan bahkan sang penemu harus sejahtera. Berkat penemuannya lah kebutuhan manusia era millenium saat ini bisa sangat terbantu.
Pada DP WhatsApp Arman Chasan dia Poto wawancara Arman Chasan dengan media nasional seperti Metro TV, Trans Tv, SCTV dan NHK TV JAPAN.
Penulis:Â Sofyan Ahmad
Red.
