Global Cyber News|Tebing Tinggi (16/09) : Dalam berbagai kesempatan pertemuan koordinasi dan evaluasi dengan penyelenggara pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan berupaya menekankan pentingnya penggunaan model layanan tanpa tatap muka langsung, dengan optimalisasi layanan berbasis aplikasi secara daring atau bentuk lainnya. Dalam kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kapitasi berbasis kinerja FKTP, Rabu (16/09) bersama dengan Dinas Kesehatan dan pengelola FKTP di Tebing Tinggi, BPJS Kesehatan menyoroti masih rendahnya penggunaan aplikasi Mobile JKN Faskes oleh tenaga kesehatan di FKTP.
Mobile JKN Faskes adalah pengembangan dari aplikasi Mobile JKN, dimana peserta JKN-KIS pengguna aplikasi Mobile JKN dapat tersambung dan melakukan konsultasi dengan dokter di FKTP pilihannya. Untuk itu, dokter di FKTP harus juga memiliki aplikasi khusus yaitu Mobile JKN Faskes, untuk dapat melakukan komunikasi dengan peserta JKN-KIS yang menghubunginya melalui aplikasi Mobile JKN.
Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Cabang Lubuk Pakam, Wiwik Yulianti mengatakan, pihaknya dalam beberapa waktu belakangan ini terus menggencarkan agar seluruh FKTP di wilayah kerjanya dapat menggunakan aplikasi Mobile JKN Faskes. Menurutnya, perlu modifikasi pelayanan publik dalam masa pandemi Covid-19.
“Ada sejumlah protokol kesehatan ketat yang harus jadi perhatian utama, diantaranya meminimalkan kontak fisik agar dapat saling menjaga jarak, menerapkan physical distancing. Untuk itu, agar pelayanan kepada masyarakat peserta JKN-KIS tetap berjalan optimal, kami harap seluruh FKTP mitra BPJS Kesehatan dapat segera mengaplikasikan pelayanan melalui Mobile JKN Faskes,” pungkasnya.
Menurut Wiwik, khusus untuk wilayah Kota Tebing Tinggi, menurut data pihaknya angka kontak pasien dengan dokter di FKTP melalui aplikasi Mobile JKN masih tergolong minim. “Maka kami sampaikan, langkah pertama adalah sama-sama kita gencarkan lagi sosialisasikan layanan konsultasi melalui Mobile JKN ini agar diketahui dan dimanfaatkan masyarakat. Selanjutnya juga kami mohon pengelola FKTP rajin melakukan monitoring juga terhadap dokter di FKTP, agar jangan sampai ada konsultasi via aplikasi yang tidak mendapat tanggapan secara cepat dari dokter nya,” kata Wiwik. Dia Melanjutkan, konsultasi melalui aplikasi juga dihitung sebagai angka kontak FKTP dengan pasien, sebgaai salah satu indikator pencapaian kapitasi berbasis kinerja FKTP.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi, Derliana mengatakan, seluruh Puskesmas di Kota Tebing Tinggi agar melihat apa yang disampaikan oleh BPJS Kesehatan sebagai suatu hal yang menjadi prioritas. “Koordinasikan hal-hal apa yang bisa kami kerjakan untuk meningkatkan angka kontak melalui aplikasi ini. Kalau ke Puskesmas, kami minta agar dilaksanakan secara optimal. Ini solusi juga bagi masyarakat kita yang mau berobat tapi khawatir dengan kontak langsung, sebaliknya juga kan membantu mengurangi resiko bagi para dokter,” ungkapnya. (am)
Red.
