Global Cyber News|Di bawah langit senja
Kubiarkan mega-mega tipis melintasi wajah
Cukup dinikmati saja kopi petang ini
Bersama ilusi juga puisi
Wajah rupawan itu
Bermain-main di pelupuk mata
Bayangnya kerap usik nyamanku
Temaram menjadi persinggahan sekadar tepikan rasa
Kemarilah ….
Duhai akara nan memilin derai rambutku
Aku butuh penenang suasana
Letih seharian mengais rida-Nya
Debur dada karam di pintu malam
Tersisa lirih manjamu
Sayat egoku
Hempas kegilaan
Dan kopi pun telah habis pada cangkir ke dua
Entah mengapa
Petang yang bertandang kali ini
Cukup buatku merasa tersiksa sunyi karena jarakmu semakin hilang ditelan gulita
Selamat sore dan jelang datang malam Sahabat dan rekan2 grup ku semua salam hormat saya pujangga dulu
Red. By Dewa Aruna