Sunday, September 8, 2024
spot_img
spot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Related Posts

Featured Artist

Elleanore

Global Cyber News.Com| Berdengung
Melengking tawa lirihnya,
Tali temali kikikan terdengar,
Mengapa Kau paksakan senyum itu?
“Wajah masammu lebih manis untuk dipandang” – katanya

Kesana kemari badannya meronta,
Meremas kejang, tak tertahan melilit pinggang.
“Matamu itu, sudah berapa nyawa yang kau cabut?” – oloknya begitu dalam.

Tuan pandai berdagang peran,
Bersolek rupa pun terjabani elok,
Sayup-sayup merekah senyum kau sembunyikan,
Merona gembira tat kala bayang terbang melayang…
Di awang-awang.
“Apa yang kau pertanyakan?”

Panggung ini tak semegah dulu,
Cerita luar biasamu kau biarkan berdebu,
Masihkah kau tahu dimana kau letakkan lidah itu?
“Jangan lemparkan wajah bingung menjijikkan itu”

Isi perutmu terbuai,
Kepalamu kau hantam dan pecahkan,
Itulah panggungmu,
Dan kau hilang dalam panggungmu,
Dalam menungmu.
“Bayang-bayang datang dan pergi dan kecewa”

Sudahlah tuan,
Kau melihat garis senja dimalam hari,
Kau dengar sepi malam saat fajar menyingsing,
Kau godai mentari terbit di siang telanjang,
“Cumbu aku tuan, aku rindu belai kata dari bibir manismu yang penuh racun itu”

(By Tirta Souja)https://www.instagram.com/toma_souja/

Red.

Latest Posts