Global Cyber News.Com|Medan – Dewan Harian Daerah Badan Pembudayaan Kejuangan 45 (DHD 45) Sumut mengajak para penyelenggara negara di pusat dan daerah agar merawat keakraban sosial berbangsa dan bernegara tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan dan politik.
Demikian inti dari 11 poin Refleksi 2020 memasuki 2021 DHD 45 Sumut yang dibacakan Ketua Umum DHD 45 Sumut Mayjen TNI H Muhammad Hasyim di Hotel Grand Kanaya Medan, Kamis (31/12/20) sore. Refleksi ditandatangani Ketua Umum dan Sekretaris Umum Drs H Eddy Syofian MAP.
Hadir juga mendampingi Wakil Ketua Brigjen TNI Purn dr Harry Yus Mayadi, Wakil Ketua Dra Hj Risnawaty Dartati Damanik, Ketua Bidang Humas Dr H Sakhira Zandi MA dan sejumlah fungsionaris DHD 45 Sumut.
Di penghujung tahun 2020, DHD 45 Sumut menggelar kegiatan strategis yang hasilnya disampaikan kepada segenap komponen bangsa, antara lain pada 29 dan 30 Desember digelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I yang dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) Kebangsaan.
Rakerda I DHD 45 provinsi dan kabupaten kota se Sumut di Hotel Kanaya itu dibuka oleh Gubsu diwakili Staf Ahli Dr Agus Triyono Ak, juga mengundang Rektor UIN Sumut Prof Dr H Syahrin Harahap MA yang membahas tentang Agama dan Wawasan Kebangsaan dan Dosen UMSU Drs Shoibul Ansor Siregar MA dengan topik Mengokohkan peran DHD 45 dalam persatuan dan kesatuan NKRI.
Lebih lanjut refleksi akhir tahun DHD 45 tersebut yaitu mengajak seluruh penyelenggara negara mulai dari Pusat dan Daerah untuk memantapkan jiwa dan semangat melayani rakyat dengan bekerja keras, berkeadilan, bekerja jujur dan menghindari perilaku koruptif atas keuangan negara.
Mengutamakan kepentingan mengabdi dan melayani masyarakat tanpa membeda-bedakan SARA, warna politik apalagi mengutamakan kepentingan partai, kerabat dan pribadi.
Mengajak penyelenggara negara di Pusat dan Daerah agar tetap merawat seluruh situs dan nilai-nilai sejarah yang ada sebagai pengingat bagi kita dan generasi muda untuk melihat bagaimana para pendiri dan pejuang bangsa mereka mengorbankan jiwa raganya untuk kemerdekaan, kehormatan bangsanya dan tegaknya keadilan.
Mendukung setiap langkah-langkah penegakan hukum di negeri ini bagi siapapun. Namun kami mengingatkan keadilan mesti tegak meskipun terhadap diri sendiri dan aksi tidak adil harus dilarang dan dihempang meski kepada musuh yang paling dibenci.
Mengajak para pimpinan bangsa di pusat maupun di daerah bersama seluruh komponen-komponen bangsa untuk membangun keakraban sosial sebagai suatu bangsa. Hindari pemilihan di tengah masyarakat antara yang merasa lebih Pancasilais dari yang bukan Pancasilais. Dari yang paling toleran dengan yang tidak toleran. Dari yang merasa paling beriman dan beragama dari yang tidak beriman. Para pemimpin diharap merawat dan merajut secara terus menerus keakraban sesama anak bangsa
Menghimbau kepada Gubernur, Bupati dan Walikota se-Sumut agar mengembangkan nilai-nilai sejarah lokal untuk menjadi muatan kurikulum pendidikan di sekolah SD, SMP dan SMA serta menjadikan situs-situs yang ada sebagai tempat praktek sejarah agar generasi muda tidak tuna sejarah.
Mendesak Walikota Medan dan DPRD kota Medan untuk menetapkan Lapangan Merdeka sebagai Cagar Budaya, Sidik Jari Proklamasi Kemerdekaan dan Ruang Terbuka Hijau. Kembalikan fungsi lapangan Merdeka sebagai Ruang Terbuka Hijau dan tidak memusnahkan situs-situs sejarah yang ada di sekitar Lapangan Merdeka.
Meminta walikota Medan dan Gubernur Sumut agar mengabadikan nama Pahlawan Nasional dari Sumut Mr.Teuku Muhammad Hasan dan Mr. SM Amin Nasution sebagai nama jalan di Kota Medan.
Mengajak para Pimpinan Daerah untuk terus membangun komunikasi dan silahturrahim dengan seluruh pejuang dan pimpinan-pimpinan non formal masyarakat demi merawat persaudaraan dan mendukung program pembangunan di Sumut.
Mengajak seluruh komponen masyarakat Sumut untuk bekerja sama dengan pemerintah mendukung upaya pencegahan penyebaran covid dengan tetap mematuhi protokol kesehatan serta menyosialisasikan Gerakan Hidup Sehat dan bahagia
Mari kita sambut tahun 2021 dengan semangat optimisme, mempererat persaudaraan, bekerja keras dan mencegah perbuatan-perbuat yang keji dan mungkar.
Red.