
Global Cyber News.Com|Kutacane 9/1/2021.
Proyek Pembangunan Gedung Perpustakaan SMA Negeri 1 Leuser di duga menuai masalah
. Adapun dugaan sejumlah masalah dalam pelaksanaan pembagunan gedung Lembaga pendidikan ini mulai dari mekanisme pelaksanaan dan status tanah.
Pembangunan sudah selesai kendati status tanah diduga masih dalam sengketa sejak tahun 2017 silah belum memiliki kekuatan hukum Karena belum dilaksanakan ganti rugi dari pemilik tanah.
Demikian diperoleh imformasi dari sejumlah sumber yang lanyak di percanya di Kutacane 9/1/2021.
Kepala SMA Negeri 1.Leuser Aceh Tenggara Zulkifli SPd M Ap. mengakui mengambil alik pelaksanaan pembangunan gedung perpustakaan sumber dana APBA sebesar Rp 300.000.
Kendati semestinya mekanisme pelaksanaan pembangunan Melalui Panitia Pelaksana Komite sekolah. Pernyatan Oknum kepala sekolah ini di sampaikan kepada sejumlah wartawan di Kutacane ketika saat dikomfirmasi sabtu 9/1/2021.
Kepala sekolah ini berdalih pengambil alihan pelaksanaan pembangunan gedung ini karena saya sebagai penanggung jawab Ungkabnya.
Pembanguna Gedung baru ini disamping proses pelaksanaannya diduga tidak sesuai mekanisme. dari sejumlah sumber mengungkapkan Tanah lokasi pembangunannya juga masah dalam masalah karena proses jual beli belum selesai.
Hal ini juga di benarkan oleh kepala sekolah ini namun ia sudah pernah menyampaikan masalah tanah ini kepihak Dinas Propinsi.
Kepala sekolah ini berdalih ian baru mengetahui tanahnya masih dalam sengketa ketika Dana Pembangunan Gedung ini sudah keluar dan sampai saat ini belum ada penyelesaian dengan pihak pemilik tanah akunya.
Pengambil alihan pelaksanaan ini ia lakukan dari Komite karena saya sebangsi penanggung jawab ungkapnya.
Kendatipu demikian sampai saat ini meyangkut laporan pertanggung jawaban belum juga selesai di kerjakan aku kepala sekolah SMA Negeri 1 Leuser Aceh Tenggara ini.
Zuprial Kepala Bidang GTKÂ Dinas Pendidikan dan kebudayaan perwakilan Aceh saat dikompirmasi wartawan minta dihubungi nanti pada saat jam dinas .katanya lewat telp.
Red.(Kasirin Sekedang)