Global Cyber News.Com|Penulis sungguh kaget ketika tiba-tiba banyak pesan WA yang menanyakan tentang ucapan Permadi Arya (Abu Janda), dan ajakan Susi Pudjiastuti untuk ‘Unfollow’ Permadi Arya. Padahal ketika Susi diserang, Permadi yang paling lantang membela Susi.
Setelah penulis check, yang terjadi sungguh mengejutkan. Karena yang semula followernya 34K, kini menjadi 222K, atau alih-alih berkurang, yang ada justru terjadi kenaikan yang sangat signifikan. Mengapa bisa begitu?
Itu dikarenakan warga net sangat tahu akan kiprah Permadi yang selama ini menyuarakan tentang pentingnya tetap merajut NKRI secara lantang, dengan menentang semua bentuk intoleransi, radikalisme, polarisasi, dan hoax.
Lalu bagaimana dengan ucapannya yang dianggap menghina Islam yang katanya bahwa Islam itu arogan. Semua agama, termasuk Islam sudah pasti tidak mengajarkan arogansi kan? Yang arogan tentu saja oknum yang menggunakan agama sebagai media berpolitik.
Karenanya mustahil Permadi yang nota bene beragama Islam dan sekaligus kader dari Ormas Islam terbesar di Indonesia ini akan menista agamanya sendiri. Toh nyatanya Permadi pun secara terbuka telah meminta maaf atas ketidakhati-hatiannya itu.
Setiap orang miliki cara yang berbeda, termasuk penulis yang memiliki gaya seperti yang sahabat sekalian kenali. Begitu pun Permadi dengan gayanya yang ngocol dan vulgar. Jujur, terkadang ada momen dimana penulis kurang sejalan dengan cara Permadi menyampaikan argumen atau pendapatnya.
Tapi itulah Permadi yang sudah terbentuk. Penulis cukup memahami tujuan dan makna dibalik semua narasinya, walau itu tentulah bisa menjengkelkan kalangan yang berseberangan. Semoga dengan kejadian ini, bisa semakin mematangkan Permadi, dan tidak lantas menyurutkan perjuangannya, karena warga net tetap akan mendukung setiap langkahnya selama hal itu positif, dan demi NKRI.
Lalu bagaimana dengan kemungkinan Anies Baswedan yang dipasangkan dengan Susi Pudjiastuti untuk Pilkada DKI Jakarta atau Pilpres 2024? Bisa saja terjadi bila partai pendukung Anies menghendaki. Tapi menurut prediksi penulis, rasanya itu terlalu jauh, apalagi bila itu untuk kepentingan Pilpres.
Sebab banyak hal yang menjadi pertimbangan partai untuk Pilpres. Disitu ada beragam kepentingan yang sahabat sekalian pun pasti sudah paham. Setidaknya harus ada partai yang mau mengusung, serta memenuhi presidential threshold sebesar 20% kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional pada Pemilu 2019 lalu. Sementara ini yang baru terlihat mendukung hanya PKS dan Nasdem.
Sedangkan Gerindra, tentu saja tidak akan mendukung selama Prabowo Subianto masih sehat, karena sudah pasti Gerindra akan mengusung Prabowo. Jadi Anies baru mungkin maju kembali di Pilkada DKI Jakarta, itu pun belum tentu bersama Susi. Lalu dengan siapa? Nah itu Gerindralah yang jadi penentunya.
Salam NKRI Damai 🇮🇩
Wahyu Sutono
Red.