Saturday, February 8, 2025
HomeNasionalGimana ceritanya TW sampai datang ke rumah Ibu Susi di Pangandaran ini…
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Related Posts

Featured Artist

Gimana ceritanya TW sampai datang ke rumah Ibu Susi di Pangandaran ini…

Global Cyber News.Com|Saat awal menjadi menteri, saya kan ingin menertibkan kapal kapal ikan agar semuanya beroperasi secara legal, agar program Tenggelamkan bisa berjalan. Kebetulan sebagian kapal kapal itu milik teman teman. Saya minta ke mereka agar segera…kapalnya naik dok dan tidak boleh beroperasi. Saya bilang ke mereka, Kita sebagai teman harus saling menghargai dan saya sedang bekerja…tolong…kalau tetap nekat kapalnya saya Tenggelamkan. Semua ok. Tinggal TW yang belum saya hubungi. Meski dia teman saya tapi dia kan kelas berat. Saya lalu minta bantuan Pak Solihin GP agar menghubungi TW agar saya bisa menghadap untuk menjelaskan program saya. Tapi bukannya saya yang menghadap TW malah TW yang datang ke rumah saya. Sebagai teman akhirnya TW sepakat mendukung program saya.

Waktu program Tenggelamkan itu berjalan, semua keluarga saya, saya ungsikan keluar negeri. Saya khawatir ada apa apa dengan mereka. Biar saya sendiri berperang. Dari program Tenggelamkan ini saya berkeyakinan bahwa Indonesia bisa dibangun tanpa harus ngutang ke luar negeri. Mafia harus diberantas dulu agar Indonesia dibangun tanpa ngutang.

Susi….Susi Pujiastuti tepatnya…. adalah perempuan unik dan sangat menarik untuk didalami kehidupannya. Gaya bicaranya yang ceplas ceplos, hidupnya yang penuh mistis, keluarganya, bisnisnya yang meraksasa, dan tatonya, gaya merokoknya, ngewinenya… semua menarik dan menjadi dinamika serta enerji bagi yang mau mendalaminya. Susi adalah satu satunya menteri yang bertato dalam sejarah RI. Susi juga satu satunya menteri yang hanya lulusan SMP dalam sejarah RI. Susi juga satu satunya menteri yang memiliki 52 pesawat terbang dalam sejarah RI. Susi juga satu satunya menteri yang mempekerjakan banyak bule dalam sejarah RI. Susi menjadi satu satunya menteri perempuan yang cuek merokok bebas dalam sejarah RI. Mungkin Susi menjadi satu satunya menteri yang rumahnya berdiri di atas tanah 6 hektar….

Susi menikah di usia 19 tahun. Masih sangat muda. “Saya waktu itu berpikiran, dengan menikah bisa bebas merdeka dari rumah,” ujarnya. Susi menjalani Pernikahan sebanyak tiga kali. Dari setiap pernikahannya memperoleh satu anak. Sehingga ketiga anaknya Sulung semua. Anak pertamanya meninggal di Amerika. Anak ketiganya berusia 22 tahun. Tapi saat ini Susi memiliki tiga anak angkat yang berusia tiga tahun. Anak anak itu ditemukan di jalanan, dibuang orang tuanya saat masih bayi. Salah satunya malah ditemukan di dalam tas kresek di tempat sampah. Semua anak anak itu begitu manja dengan Susi. Mereka memanggil Susi dengan sebutan “Uti”…Setiap Susi berenang di laut ketiga anak itu ikut mendampingi.

Terus gimana ceritanya sampai Ibu punya Tato…

Di tahun 1980 an saya punya tiga teman akrab. Semuanya bule perempuan. Usianya 10 tahun di atas saya. Mereka saat itu tinggal di Pangandaran. Setiap Sabtu kami ke Jakarta dan baru pulang Senin pagi. Malamnya kami dugem. Kalo ngga ke Tanamor ya ke Pitstop. Tapi lebih sering ke Tanamor. Edannya, kalau sudah joget, kami bisa sampai naik naik ke atas meja. Pernah di Tanamor kami sampai berantam. Soalnya, salah satu teman kami, pantatnya dipegal pengunjung pria. Setiap dugem kami sudah sepakat, salah satu harus kontrol dan membatasi minum sehingga bisa mengawasi situasi dan menjaga kami. Selain itu, hanya satu yang boleh beler sampai mabuk berat dan pulangnya harus digotong gotong ke hotel. Itulah persahabatan kami waktu muda dulu.

Ketiga teman bule saya itu sudah punya Tato dan mereka meminta saya juga harus punya Tato biar kompak, katanya. Akhirnya saya pun membuat Tato di kaki kanan, dengan didampingi mereka. Saya ingat saat itu usia saya 26 tahun. Sakitnya minta ampun saat Tato itu dibuat. Sudah habis dua botol wiski saya minum tapi sakitnya tetap terasa dan Tato gambar meraknya belum selesai. Akhirnya gegara ngga tahan saya minta berhenti. Jadi Tato ini belum selesai sebenarnya. Sakitnya saya ngga tahan.

Terus ketiga teman bule itu masih suka ketemu…

Mereka sudah pulang ke negaranya masing masing. Yang satu sudah meninggal, yang satu hidup dengan keluarganya, dan yang satu lagi tinggal di rumah jompo…..

The And yo…

Red.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts