
Global Cyber News.Com|-Medan I Tahun Lembu Logam pada Shio/Zodiak Cina tahun 2020 mengisyaratkan adanya pemulihan ekonomi. Karena karakter lembu ini sebagai sosok yang giat bekerja keras. Bisakah badai berlalu di tahun lembu logam di tengah adanya ketidakpastian berakhirnya pandemi covid-19 yang menyebabkan ekonomi rakyat terganggu.
“Kita harapkan memang begitu. Apalagi Presiden Joko Widodo sudah mencanangkan adanya pemulihan ekonomi nasional (PEN),” kata Ahli Fengshui di Sumut, Tan Ruddy Effendi di Medan, Kamis malam, (25/2).
Menurut Tan Ruddy Effendi yang akrab disapa Pak Afen ini, tren pemulihan ekonomi sudah mulai dirasakan saat ini.Apalagi saat ini sudah dilaksanakan proses vaksinasi di berbagai kalangan di Indonesia, terutama Sumut.
Menurut Afen yang juga Pakar Zodiak Tionghoa, Kuei Ni,Cia Guek C It, atau Happy New Year/Hari Raya Imlek dan Wa Ni (pertukaran Shio) berbeda. Pada Jumat, 12 Pebruari 2021 kita Kuei Ni semua bergembira.
Tapi saat Wa Ni tukar Shio dari Tahun Tikus Logam ke Tahun Lembu Logam terjadi pada Rabu, 3 Pebruari 2021 jam 23.00 malam dan Cap Ji Guek Ji Cap Ji pada Rabu malam, (22/2) jam 23.00 malam.
“Apabila ada bayi yang lahir pada Rabu sesudah jam 23.00 malam, maka anak itu sudah asli Shio Lembu Logam. Jadi tidak bisa ngotot dianya masih Shio Tikus Logam, itu salah,” tegasnya.
Lebih jauh Afen menyebutkan, bahwa kita orang Tionghoa harus mengerti masalah ini. Pedomannya dari buku Thong Su. Karena sudah Lik Chun yang artinya masuk musim semi. “Kadang-kadang bisa terjadi sesudah Kuei Ni baru Wani (tukar Shio). Tidak pasti. Untuk itu lihat buku Thong Su, baru tahu,” ujarnya.
Disebutkan, dari zodiak Tionghoa baru bisa diketahui nasib seseorang, baik atau buruk. Agar nasib seseorang lebih baik, itu ada solusinya. Karena Tuhan menyatakan bahwa ada penyakit, ada obatnya. “Jadi jangan putus asa,” tandasnya.
Dalam kehidupan orang Tionghoa, lanjut Afen, ada yang namanya 4 pilar terdiri dari tahun, bulan, hari dan jam serta dilingkupi dengan 8 karakter yang sesuai dengan tanggal lahir seseorang.
Saat disinggung tentang banyaknya bencana banjir bandang, itu diduga merupakan kesalahan manusia yang sudah berbuat tidak ramah terhadap lingkungan seperti penebangan hutan secara liar.
“Untuk itu ke depan kita harus menjaga alam dengan sebaik-baiknya agar bencana yang lebih besar tidak terjadi lagi,” ujarnya seraya berharap tahun 2021 ini bisa lebih baik lagi dibanding tahun lalu.(pl)
Red. Pandi Lubis