
Global Cyber News.Com|-Medan I Kolaborasi fashion show antara Kantor Perwakilan (KPw) Bank Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonedia (BI) dan SMKN 8 Medan merupakan wujud nyata Bangga Buatan Indonesia. Karena didalamnya mengisyaratkan ajakan kepada masyarakat untuk menggunakan produk buatan Indonesia.
Beberapa waklu lalu, pemerintah juga pernah mencuangkan program serupa dengan slogan ‘Aku Cinta Produk Indonesia’, namun entah kenapa program tersebut tidak bisa bertahan lama.
Belakangan pemerintah juga menggalakkan kembali program ‘Bangga Buatan Indonesia’ dengan tujuan meningkatkan pendapatan pelaku UMKM dan melakukan gerakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dimasa pandemi covid-19. Program BBI ini juga disambut KPw BI Provinsi Sumut untuk berkolaborasi dengan SMKN 8 Medan untuk menggelar pagelaran busana.
“Fashion Show basil Program Inkubasi Desain Mode dan Produksi Baju Siap Pakai SMKN 8 Medan dan Bank Inonesia (BI) Sumut yang dimulai sejak 22 Februari hingga 10 Maret 2021, merupakan wujud nyata program Bangga Buatan Indonesia,” kata Kepala KPw BI Sumut, Soekowardojo seraya berharap agar kerjasama tersebut dilakukan berkesinambungan.
Menurut Soekowardojo, saat ini kita sangat sulit mencari desainer penjahit baju. Pada hal tampilan desainer lokal, dapat menciptakan peluang usaha baru dibidang desainer.
Ia juga mengajak untuk kembangkan UMKM dan tetap bangga menggunakan produk sendiri.
Diakuinya, bahwa BI pada awalnya memilih 40 peserta pelatihan, dari 58 perajin, penenun dan pembatik, baik dari Medan, Binjai, Deli Serdang, Sergai, Binjai, Langkat, Tebingtinggi dan lainnya.
Dari 40 orang penenun tersebut, dibagi menjadi dua kelas yakni kelas mode dan penjahit yang masing-masing diberi pengetahuan tentang desain, warna, busana, motif dan lainnya. Baik pakaian yang belum jadi, setengah jadi maupun yang sudah jadi.
Sementara Kepsek SMKN 8 Hidup Simanjuntak MSi mengapresiasi apa yang dilakukan KPw BI Sumut untuk memilih SMKN 8 sebagai mitra kolaborasi. “Saya berharap kerjasama ini terus ditingkat dan berkelanjutan ke depannya,” ujar Hidup Simanjuntak.
Saat itu, Widgio Rahardi Fashion Desainer menyampaikan sangat mengapresiasi program dari KPw BI Sumut. Dengan adanya tenaga terampil dari lokal, akan semakin menambah nilai jual dan daya saing di pasar. “Selama pelatihan, kita tetap awasi, arahkan dan bimbing para peserta dengan serius sehinggga hasilnya semakin baik,” pungkas Widgio Rahardi
Sementara Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Medan mengapresiasi digelarnya Fashion Show program Inkubasi Desain Mode dan Produksi Baju Siap Pakai kolaboradi dengan SMKN 8 Meden dan Dekranasda Kota Medan.
“Kita berharap kegiatan kolaborasi ini dapat menggali potensi di bidang fashion dan melahirkan para desainer yang professional,”pungkasnya. (pl)
Red. Pandi Lubis