Global Cyber News.Com|Palembang ( 26/3) Penyakit African Swine Fever merupakan salah satu ancaman penyakit HPHK golongan I yang masuk di daftar Permentan 3238 tahun 2009 khususnya di wilayah Sumatera
Karantina Pertanian Palembang, Lampung, Bengkulu, Bangka Belitung, dan Balai Veteriner Lampung berkomitmen bersama dalam jejaring laboratorium dan melakukan koordinasi bersama dalam Pemantauan HPHK 2021.
Setelah kejadian wabah Penyakit ASF di Sumatera Utara tahun 2019 berdasarkan Kepmentan 820 Tahun 2019, Penyakit ASF menjadi momok yang menakutkan di peternakan Babi di wilayah Sumatera khususnya Prov. Sumatera Selatan sebagai sumber populasi babi hutan dan peternakan babi.
Hal ini memperkuat kerjasama dan koordinasi antar Karantina wilayah Sumatera bagian Selatan, Balai Veteriner Lampung dan Dinas yang membidangi kesehatan untuk membuat pemetaan dan profiling kasus ASF di daerah sebar.
Karantina Pertanian Palembang melakukan koordinasi ke Balai Veteriner Lampung untuk menyusun metode dan teknik dalam sukseskan pemantauan HPHK 2021 terhadap identifikasi penyebaran ASF di wilayah Sumatera Selatan khususnya yang berasal babi hutan dan babi ternak.
Profiling untuk mengetahui asal usul babi dari Pemotong babi dan pemetaan wilayah dengan pengambilan sampel babi untuk pengujian penyakit ASF, diharapkan dapat memberikan masukan ke pusat dalam membuat kebijakan lalulintas HPHK berupa babi dan produknya demi mencegah masuk dan tersebarnya ASF di wilayah Sumatera
“Karantina Pertanian juga melakukan magang pengujian ASF secara PCR di Bvet Lampung untuk dapat melakukan uji hasil pengambilan sampel pemantauan HPHK di wilayah Prov.Sumatera Selatan. “Herwin Subkoordinator Hewan
Red.