Sunday, September 7, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeDalam NegeriSoekowardojo: Program Vaksinasi Diharapkan Bisa Tingkatkan Pemulihan Ekonomi
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Related Posts

Featured Artist

Soekowardojo: Program Vaksinasi Diharapkan Bisa Tingkatkan Pemulihan Ekonomi

Global Cyber News.Com|Medan I Tren peningkatan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)kini terbuka lebar dengan adanya program vaksinasi yang dilakukan pemerintah Indonesia. Itu artinya target KPw Bank Indonesia(BI) Provinsi Sumut sebanyak 265 merchant pada tahun ini diperkirakan bisa tergapai. Sedangkan target nasional sebesar 12 juta merchant di tahun 2021 diyakini dapat diraih. Karena sampai 26 Maret 2021 sudah mencapai 6,62 juta merchant QRIS.

“Dorongan terjadinya lonjakan transaksi non tunai ini sejalan dengan kerjasama Bank Indonesia Provinsi Sumut dengan Pemerintah Kota/Pemerintah Kabupaten belum lama ini. Pemko Medan, akan memberlakukan e-Parkir sedangkan Pemkab Dairi akan melakukan pembayaran pajak dengan QRIS,”kata Kepala KPw BI Provinsi Sumut, Soekowardojo didampingi Deputi KPw, Andiwiana dan Ibrahim saat Bincang Barena Media (BBM) di Gedung BI, Balai Kota Medan, Kamis,(15/4/2021). BBM tersebut dilakukan secara tatap muka dan virtual dengan menerapkan protokol kesehatan.

Soekowardojo mengatakan BI Sumut tetap mendorong laju pertumbuhan ekonomi pada triwulan I sampai akhir tahun 2021 sesuai dengan pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang diprogramkan pemerintah.

Lebih jauh Soekowardojo menyatakan bahwa kebijakan pemulihan ekonomi perlu terus diperkuat melalui 5 strategi respon kebijakan, yaitu pembukaan sektor produktif dan aman, percepatan stimulus fiskal (realisasi anggaran), peningkatan kredit dari sisi permintaan dan penawaran, stimulus moneter dan kebijakan makroprudensial dan digitalisasi ekonomi dan keuangan, khususnya UMKM.

Disebutkan, ke depan, BI Sumut terus memperluas implementasi QRIS dengan melibatkan semua stakeholders internal maupun eksternal. Perluasan tersebut tidak hanya pada pasar tradisional, universitas, tapi juga ke berbagai area seperti industri kesehatan, penerimaan pemerintah (Pajak/Retribusi), rumah ibadah, donasi, hingga tempat wisata.

Menyinggung tentang larangan pemerinttah terkait pulang kampung saat Idul Fitri sementara tempat-tempat objek dibuka,Soekowardojo mengharapkan agar masyarakat dapat menyikapi hal tersebut.

“Boleh jadi pemerintah melakukan hal itu untuk memutus mata rantai covid-19. Untuk itu kita harus tetap mematuhi prokes seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dimanapun berada,” pungkasnya.

Sebelumnya, Andi Wiana dan Ibrahim memaparkan kondisi terkini tentang laju perekonomian Indonesia, terutama Sumut, perkembangan inflasi dan soal ketersediaan uang pecahan kecil dan uang uang peringatan kemerdekaan (UPK) Rp.75.000 yang bisa ditukar sampai 100 lembar menjelang Idul Fitri 1442-H/2021. Sebelumnya cuma satu.

“Ini memberi kemudahan bagi mereka yang tinggalnya di luar kota Medan. Kalau cuma yang ditukar 1 lembar kan tidak efektif,”kata Andiwiana. (pl)

Red. Pandi Lubis

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts