Sunday, October 20, 2024
HomeOpiniJacob Ereste : 29 Tahun Perjalanan SBSI Yang Tak Pernah Lelah
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Related Posts

Featured Artist

Jacob Ereste : 29 Tahun Perjalanan SBSI Yang Tak Pernah Lelah

Global Cyber News.Com|Pada tanggal 25 April 2021 ini SBSI (Serikat Buruh Sejahtera Indonesia) genap berusia 29 tahun. Tentu saja bagi para pembesutnya yang kukuh berjuang untuk buruh sejak berdrinya SBSI di Lembah Nyiur Bogor, 25 April 1992 dulu, menjadi kebanggaan tersendiri hingga ditinggal tokoh sentralnya Prof. Dr. Muchtar Pakpahan SH., MA, setidaknya karena telah melalui seleksi alam semesta yang ikut menyaksikan betapa refresifnya Orde Baru ketika itu.

Kehadiran SBSI ketika itu sungguh fenomenal, bukan saja lantaran menumbangkan kepongahan rezim yang hanya mengakui adanya satu organisasi buruh, tapi juga berada pada garda terdepan dari gerakan reformasi hingga membuka gerbang kebebasan bagi kelahiran ratusan jumlah organisasi buruh seperti apa adanya sekarang.

Bahkan dalam perjalanan sejarahnya pun, SBSI sendiri telah melahirkan anak-linaknya dengan beragam nama dan trah-nya yang khas punya kemiripan dengan SBSI, baik pada tingkat lokal maupun nasional.

Inilah realitas sejarah yang tidak pula bisa ditolak. Seperti sunnattullah sejarah yang juga harus dilalui dengan segenap romantikanya yang tidak kalah heroik.

Bermula dari markas besar di bilangan Matranan, SBSI bergandeng tangan bersama FAS (Forum Adil Sejahtera) yang bercokol di Kawasan Komplek Bina Marga, Pasar Burung, Jl. Pramuka Raya Jakarta Timur.

Dua tahun kemudian (1994) SBSI bergeser ke daerah Kayu Ramin, Hutan Kayu. Dan pada masa inilah bisa disebut saat paling romantik dan heroik. Sebab Ketua Umum dan Sekretaris Jendral SBSJ ketika itu — Muchtar Pakpahan dan Sunarty sempat ditahan oleh Kapoltabes Semarang akibat seruan mogok nasional yang dilakukan oleh SBSI. Padahal, saat itu kehadiran dari kedua petinggi SBSI ini ke Semarang, disamping hendak mengklierkan aktivis buruh di Jawa Tengah yang sedang diinterogasi oleh pihak Kepolisian setempat, juga ingin mengklier masalah seruan mogok nasional yang sudah dinyatakan ditunda pelaksanaannya itu.

Seruan mogok nadional yang hendak dilakukan SBSI itu adalah tanggal 12 Mei 1994. Namun di sejunlah tempat dan daerah seperti Surabaya, Lampung dan Medan terlanjur matang dan tak lagi bisa diurungkan. Itulah sebabnya di Sunatra Utara khususnya Medan serta Penatangsiantar terjadi mogok dan rusuh, sebab aparat pemerintah beranggapan pemogokan yang dilakukan kaum buruh itu menjadi semacam pembangkabgan. Sebab secara resmi dari pebgurus pusat SBSI telah nengatakan aksi mogok nasional itu ditunda. Karena pihak penerintah mau mengadakan lerundingan pada semua tuntutan dari kaum buruh.

Jakarta, 18 April 2021

Red.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts