Global Cyber News.Com|Raswan Suryana adalah sosok butuh pabrik di Indonesia yang berhasil beranjak menjadi aktivis dan pejuang kaum buruh yang gigih membela hak-hak buruh Indonesia yang tertindas.
Aktiviasnya pada masa awal dimulai sejak awal SBSI ( Serikat Buruh Sejahtera Indonesia) lahir pada tahun 1992 yang dideklarasika di Lembah Nyiur Cipayung, Bogor Jawa Barat saat rezim Orde Baru sedang galak-galaknya melakukan penekanan pada semua aktivis organisasi kemasyarakatan.
Raswan Suryana lahir di Rengas Dengklok, Karawang Jawa Barat. Ia menjadi pekerja pabrik di kawasan Industri Jatake, Tangerang, Banten sejak tahun 1980-an. Kareba di PHK ia melakukan perlawanan terhadap pengusaha yang semena dan buruh yang simpati dengan gerakannya.
Sejak itu lelaki kelahiran 6 September 1966 ini terus aktif bersama SBSI dengan membangun Cabang SBSI di Tangerang.
Pada tahun 1994 terjadi peritiwa pemohokan buruh secara nasional. Pemogokan buruh Indonesia berlangsung di semua daerah. Pemogokan buruh di Medan sangat massif hingga mendapat perhatian khusus dari aparat setempat dan sejumlah aktivis buruh ditangkap.
Untuk mengatasi penangkapan itu, Ketua Umum SBSI menyatakan bertanggungjawab dan siap menjadi pengganti semua aktivis buruh du Sumatra Utara itu yang di tangkap.
Sekitar 42 aktivis buruh di Medan (Amosi Talaumbabua, Riswan Lubis, Hayati dan sejumlah aktivis buruh lainnya) di kerangkeng oleh Poltabes Medan. Sementara di Pematang Siantar tidak kalah banyak dan justru yang dominan adalah aktivis buruh perempuan yang ditahan.
Begitulah latar belakang Raswan Suryana sebagai pentolan aktivis buruh di Tangerang diminta oleh DPP SBSI untuk memperkuat jajaran pengurus SBSI di pusar. Kerena bukan saja banyak aktivis buruh yang ditangkap, tapi juga mengamankan diri — jika tidak bisa dikatakan melarikan diri — dari kejaran aparat yang represif dan bringas.
Gambaran siruasi dan kondisi SBSI yang morat marit seperti itulah Ketua Umum SBSI Muchtar Pakpahan SH., MA — ketika belum Doktor dan belum juga bergelar Profesor — jajaran DPP SBSI pengganti meminta Raswan Suryana memperkuat barisan di Jakarta.
Jadi aktivis almarhum Raswan Suryana dimulai dari tingkat bawah (Ketua DPC SBSI Tangerang). Jadi sejak peristiwa pemogokan buruh Indonesia secara nasional tahun 1994, Raswan Suryana ikut memperkuat barisan di SBSI Pusat hingga kemudian dia pun dipercaya untuk menduduki posisi Sekretaris Jendral SBSI hingga tahun 2.000 melampaui gerakan yang melahirkan reformasi di negeri ini.
Pada masa kabinet pemerintah reformasi, almarhum sempat menjadi salah satu staf ahli Menteri Ketenagakerhaan. Meski begitu, toh jabatan itu tidak pernah menyurutkan elan vital perjuangannya yang konsisten untuk tetap memperjuangkan hak-hak kesejahteraan kaum buruh Indonesia sampai hembusan nafas terakhirnya. Pagi tadi, Sabtu 8 Mei 2021, tiada pernah lelah berkeluh kesah.
Pada tahun 2012 Raswan Suryana kembali aktif bersama SBSI di Pusat dengan jabatan yang sama, yaitu Sekretaris Jendral hingga pada tahun 2016 undur diri untuk lebih konsentrasi di habitatnya buruh Tangerang dengan mendirikan Federasi Buruh Indonesia (FBI) selaku Ketua Umum sampai akhir khayatnya
Dedikasi dan elan viral perjuangan Raswan Suryana patut dikenang oleh kaum buruh Indonesia. Sebab kebebasan berserikat yang terbelenggu semasa Orde Baru merupakan bagian dari apa yang dicita-citakannya seperti kenyamanan berkumpul dan melakukan beragam kegiatan secara bebas seperti apa adanya sekarang.
Selamat jalan pejuang buruh Indonesia. Jasa dan keuletanmu melawan penindasan akan tetap menjadi kenangan serta memompa semangat kaum buruh bersama aktivis buruh tak pernah akan padam.(Jacob Ereste)
Jakarta, 8 Mei 2021.
Red.
