Global Cyber News.Com|Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional melakukan kunjungan kerja ke calon lokasi Food Estate di Desa Makatekeri, Kecamatam Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur, Jumat (4/06/2021).
Menteri terlihat didampingi oleh Deputi bidang Sarana Prasarana, Deputi bidang Kemaritiman dan SDA serta Staf Khusus Menteri.
NTT Menjadi provinsi pengembangan KSPP atau Food Estate merujuk pada hasil Ratas 23 September 2020, terdapat 5 lokasi pengembangan Food Estate, yaitu Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, NTT, dan Papua.
Pengembangan KSPP Sumba Tengah fokus pada komoditas padi dan jagung dimulai tahun 2020 dengan luasan mencapai 5.000 ha, yang meliputi padi 3.000 ha dan jagung 2.000 ha.
Sementara itu, target pengembangan 2021 seluas 10.000 hektar, Padi 5.620 ha, Jagung 4.380 ha, yang tersebar di 5 kecamatan, yaitu Katiku Tana, Katikutana selatan, Umbu Ratu Nggay, Umbu Ratu Nggay Barat, dan Mamboro.
Sasaran kegiatannya adalah meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman di wilayah tadah hujan/lahan kering dengan sumur bor, embung dan mata air. Target produktivitas padi dari 2,5 ton per ha menjadi 4-5 ton per ha, sementara pproduktivitas jagung ditargetkan dari 4-5 ton per ha menjadi 5-6 ton per ha.
Bentuk bantuan berupa benih padi inbrida, benih jagung hibrida, pupuk, sarana produksi, sumur bor/jaringan irigasi/pompa, corn sheller, combine harvester, drone semprot hama/sebar pupuk, cultivator, traktor roda 4, traktor roda 2.
Calon offtaker untuk padi adalah BULOG, sementara jagung oleh PT Santoras Utama Lestari yaitu anak perusahaan Japfa Comfeed.
Pengelolaan Kawasan Food Estate Sumba Tengah diusulkan melalui Badan Layanan Umum yang dibangun dari Gabungan Kelompok Tani bersama di lokasi Food Estate/Gapoktan Bersama, berdasarkan Pengukuhan SK Bupati No. 56/2021, 29 Maret 2021.
Jumat, 4 Juni 2021
Tim Komunikasi Publik
Kementerian PPN/Bappenas
Red.