Sunday, September 8, 2024
spot_img
spot_img
HomeOpiniJacob Ereste :PPKM Terus Diperpanjang, Bansos Belum Diterima, PHK Massal Mulai Bertumbangan...
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Related Posts

Featured Artist

Jacob Ereste :PPKM Terus Diperpanjang, Bansos Belum Diterima, PHK Massal Mulai Bertumbangan Bersama Jumlah Orang Miskin Yang Makin Banyak

Global Cyber News.Com|Realitasnya memang penduduk miskin Indonesìa naik jumlahnya menjadi 27,54 juta orang, pada Maret 2021. (Repelita Online,
2021-07-21). Lalu bagaimana dengan kondisinya sekarang setelah PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) terus diperpsnjang untuk melawan pandemi varian baru semakin hebat daya lantaknya terhadap warga masyarakat Indonesia makin banyak yang terpapar dan meninggal dunia.

Jumlah angka kemiskinan rakyat Indonesia pada Maret 2021 itu belum termasuk akibat lanjutan dari kondisi Indonesia yang semakin parah sampai hari ini (21 Juli 2021) Sementara ancaman PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) pun terus bertampah, seperti ancaman yang tengah menghantui 84.000 orang karyawan Mall jika PPKM terus diperpanjang pemberlakuannya. (CNN Indonesia, Senin, 19/07/2021).

Jika penerapan pembatasan kegiatan warga masyarakat diperpanjang, maka usaha seperti Resto dan Hotel yang telah mengibarkan berdera putih — tanda menyerah– cuma menunggu waktu saja tumbangnya.

Memang jumlah penduduk miskin Indonesia hari ini terus naik trendnya hingga jumlahnya menjadi 27,54 juta orang, pada Maret 2021. (Repelita Online,
2021-07-21). Lalu bagaimana dengan kondisinya sekarang setelah PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dilanjutkan akibat pandemi varian baru itu semakin hebat melantak warga masyarakat hingga semakin banyak yang terpapar dan meninggal dunia.

Catatan angka kemiskinan di Indonesia pada Maret 2021 itu belum termasuk akibat lanjutan dari kondisi Indonesia yang semakin parah sampai hari ini (21 Juli 2021). Sementara ancaman PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) pun terus bertambah. Seperti ancaman yang menghantui 84.000 orang karyawan Mall jika PPKM harus diperpanjang pemberlakuannya.

Data yang dungkap Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 10,14 persen atau 27,54 juta orang, miskin di negeri kita ini perlu perhatian serius dari Pemerintah agar tidak sampai menimbulkan masalah baru yang semakin berat harus ditanggung oleh semua pihak.

Program perlindungan sosial yang terlambat diturunkan sampai dua pekan sejak PPKM dilakukan oleh pemerintah, diharapkan dapat diturunkan angka kemiskinan yang sudah terlanjur melonjak. Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy justru menyebut angka kemiskinan tahun sebelumnya itu berhasil turun persentasenya menjadi 9,22 persen pada September 2019. Namun akibat pandemi Covid-19 yang tetus berlanjut dan salah pula kebijakan cara menanganinya, persentase angka kemiskinan saat buktunya naik di atas 10 persen. Karena itu berbagai program terkait pandemi Covid-19 yang telah disediakan pemerintah perlu dievaluasi, terutama yang berkaitan dengan kontribusi untuk menurunkan jumlah orang miskin. Seperti Keluarga Penerima Manfaat (KPM), reakusasi jadwal penyalurannya, termasuk distribusi Sembako di daerah agar tidak salah sasaran atau diselewengkan seperti yang sudah-sudah, perlu lebih cermat dan akurat usaha pengawasannya.

Pada September 2021, BPS akan kembali menyigi jumlah orang miskin di Indonesia, agar memperhatikan beberapa variabel dari pertanyaan dalam survei tersebut. Hingga angka kemiskinan pada periode mendatang dapat berkurang dalam jumlah yang signifikan.

Ragam program pemerintah dari di berbagai kementerian dan penganggarannya oleh APBD, toh telah disiapkan agar optimal sekaligus dapat disinergikan daya ungkitnya yang kebih besar untuk menurunkan jumlah orang miskin, kata Menko PMK.

Data yang diungkap Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 10,14 persen atau 27,54 juta orang itu jelas perlu mendapat perhatian yang serius dari pihak Pemerintah agar tidak sampai menimbulkan masalah baru bagi bangsa dan negara yang sudah menanggung beban yang sangat berat akibat pandemi jagat itu terus berkepanjangan mendera tanpa pernah bisa dipastikan kapan dapat kita akhiri.

Warga madyarajat yang tetap berharap realusasi bantuan sosial itu setidaknya bisa menahan jumlah orang miskin tidak terus bertambah di Indonesia yang sudah terlanjur membengkak jumlahnya. Bantuan sosial yang terlambat jangan lagi diharap bisa meneksn kenaikan jumlah orang miskin. Sebab untuk menutupi keperluan dan kebutuhan sehari-hari saja deperti jauhnya panggang dari api. Apagi sudah terlambat pula diterima oleh masyarakat yang terlanjur semakin miskin atau mereka yang jadi ikutan miskin.

Jakarta, 21 Juli 2021

Red.

Latest Posts