Global Cyber News.Com|-Batangtoru I PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe mengembangkan akses pada kemajuan Teknologi Informasi (TI) di desa-desa lingkar tambang melalui Program Digitalisasi Desa pada tahun 2022 yang merupakan tahun kedua dari progam digitalisasi desa, mencakup mentoring dan pendampingan untuk memperkuat kapasitas perangkat desa di empat desa pilot yang telah terbangun website desa, pengembangan website baru untuk dua desa, Aek Pining dan Desa Sumuran, termasuk di dalamnya penguatan teknik pengoperasian, perawatan, dan pelatihan jurnalistik serta reportase desa. Tahun 2021, program ini telah berhasil melakukan pelatihan dan pengembangan website desa di 4 desa lingkar tambang (DAV) yaitu: desa Napa, Telo, Batuhula dan Muara Hutaraja.
General Manager Operations PTAR, Rahmat Lubis menyatakan program Digitalisasi Desa sejalan dengan komitmen dan semangat PTAR dalam membangun desa-desa lingkar Tambang Emas Martabe untuk mempercepat pembangunan dan menuju kemandirian (Self Reliant Village). “Ini adalah tuntutan zaman, tuntutan perkembangan, serta tuntutan situasi untuk terus bergerak maju menuju era digital,” kata Rahmat.
Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini, digitalisasi ekonomi dapat membantu memasarkan berbagai potensi dan produk yang dihasilkan oleh desa dengan lebih mudah. Saat ini digitalisasi merupakan sebuah keniscayaan, termasuk bagi masyarakat desa. Melalui Program Digitalisasi Desa tahun ke dua, PTAR juga memperkuat kerjasama dengan Konsultan Bantu Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) dan Dinas Komunikasi dan Informasi (KOMINFO) Kabupaten Tapanuli Selatan.
Senior Manager Community Relations PTAR, Christine Pepah menjelaskan pelaksanaan Program Digitalisasi Desa tahap pertama di empat desa pilot telah dilaksanakan sejak 14-25 September 2021 dan dilanjutkan dengan pendampingan oleh tim Bantu Desa yang telah menunjukkan hasil memuaskan.
“Dengan terlaksananya pelatihan Sistem Informasi Desa secara digital kepada perangkat desa di 4 desa pilot, kini website desa di empat desa tersebut telah beroperasi baik serta terupdate secara berkala, dan tercatat sudah lebih dari 30 ribu pengunjung website per awal Maret 2022 ini. Website 6 desa tersebut terintegrasi dalam akses www.batangtoru.id,” kata Christine seraya menambahkan, bahwa sebanyak delapan perangkat desa dari keempat desa binaan PTAR tersebut telah mengikuti magang selama lima hari di Yogyakarta untuk mempelajari dan berbagi pengetahuan secara langsung. Program ini juga turut didukung, mendapatkan masukan, serta evaluasi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
Disebutkan, Program Digitalisasi Desa tahap kedua di tahun 2022 ini diawali dengan Pelatihan Jurnalistik Warga dan Fotografi 27 peserta dari enam desa dan dari organisasi Perkumpulan Sahabat Cerdas (Persada) serta staf departemen Community PTAR.
Senior Manager Corporate Communications PTAR Katarina Siburian Hardono menyatakan, Program Digitalisasi Desa adalah langkah strategis dalam meningkatkan pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintahan desa secara cepat dan tepat serta pengembangan potensi desa-desa melalui pemanfaatan teknologi informasi. “Melalui program ini diharapkan desa-desa di lingkar Tambang Emas Martabe dapat mengimplementasi pengembangan sistem digital dan mendorong desa makin mandiri dan berdaya,” kata Katarina.
Lurah Aek Pining, Hendra Sakti Siregar, menyatakan Pemerintahan Kelurahan Aek Pining sangat merasakan banyak manfaat dari program ini diantaranya dapat menyimpan dan memperbaharui informasi serta data terkait kependudukan secara digital yang mudah diakses semua orang di mana saja serta aplikasi market place, di mana produk batik UMKM Tapsel sudah mendapat customer dari Semarang, melalui pemesan online.
Hal senada disampaikan Camat Batangtoru, Mara Tinggi Siregar. Mara mengucapkan terima kasih banyak kepada PTAR yang sudah memfasilitasi pelatihan dan pendampingan desa–desa lingkar Tambang Emas Martabe menuju desa digital, dan akan menjadi pilot project bagi desa-desa lain di Kabupaten Tapanuli Selatan. Dari pelatihan yang sudah terlaksana di empat desa, semua kegiatan dan potensi desa mulai dari budaya, sistem pemerintahan, kemajemukan masyarakatnya, pariwisata bahkan UMKM sudah bisa diunggah ke aplikasi sehingga mudah diketahui perkembangannya melalui internet.
Mara melanjutkan, semua desa/kelurahan di Kecamatan Batangtoru menjadi desa digital yang pertama di Kabupaten Tapanuli Selatan. “Ini juga menjadi tantangan bagi kami di Pemerintah Kecamatan, desa-desa kami sudah menuju desa digital tentu kami juga harus semangat berbenah menjadikan Kecamatan Batangtoru menjadi kecamatan pertama di Kabupaten Tapanuli Selatan yang berbasis digital, sehingga memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya. (r/pl)
Red. Pandi Lubis