
Global Cyber News.Com|3 tantangan utama yang dihadapi dunia saat ini, yaitu inflasi tinggi, suku bunga melonjak, dan pertumbuhan ekonomi yang melemah akibat perang Rusia-Ukraina.
Meski kondisi ekonomi global masih menghadapi tantangan berat tersebut, kinerja APBN #UangKita masih mampu membawa kabar baik untuk perekonomian Indonesia.
Seperti apa gambarannya?
•Pertama, inflasi Indonesia saat ini meningkat pada level 3,5%. Walaupun ini relatif rendah dibandingkan negara berkembang lainnya, tetapi hal ini masih akan terus kita coba untuk dikendalikan. Berbagai langkah pun diambil pemerintah untuk menjaga stabilitas inflasi.
•Kedua, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus tertinggi dalam sejarah. Per April 2022, posisi neraca mengalami surplus sebesar USD 7,56 miliar. Dengan kondisi ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup positif di level 5,01%. Inilah yang membuat daya tahan ekonomi kita lebih baik dalam menghadapi krisis global.
•Ketiga, dari segi postur APBN, penerimaan negara mengalami pertumbuhan siginifikan. Hal tersebut tak hanya disebabkan oleh kenaikan harga komoditas, tetapi juga peningkatan kegiatan ekonomi yang mulai merata di berbagai daerah dan sektor.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik dan meningkatnya mobilitas masyarakat, kita berharap beban APBN dapat diringankan. Strategi APBN harus mulai diubah agar posturnya kembali sehat.
Bagaimana aktivitas ekonomi di sekelilingmu? Apakah sudah ramai dan normal kembali?
Dari Konferensi Pers APBN KiTa Mei 2022
Jakarta, 23 Mei 2022
Red.








