Globalcybernews.com, Blitar
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar mengajak masyarakat Kabupaten Blitar meningkatkan rasa cinta tanah air atau nasionalisme terhadap sesama bangsa Indonesia guna memperkuat tali persaudaraan dan kerukunan nasional.
Ketua DPRD Kabupaten Blitar Suwito Saren Satoto mengatakan, semangat nasionalisme ini harus dipupuk seluruh komponen bangsa tak terkecuali masyarakat Kabupaten Blitar.
“Ini sebagai respon antisipasi menyusul keluarnya hasil survei dari Litbang Kompas beberapa hari lalu yang memperlihatkan potensi adanya intoleransi saat pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) tahun 2024.” Tandasnya.
Melihat sebuah potensi yang kurang sehat bagi iklim demokrasi di Indonesia, Suwito menaruh harapan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar agar mensikapi ini dengan bergerak menciptakan sebuah langkah yang inovatif agar intoleransi tidak sampai terjadi di Kabupaten Blitar.
“Daerah juga diminta untuk menganggarkan program kegiatan dalam rangka menumbuhkan rasa cinta, wawasan kebangsaan, menghargai perbedaan dan melakukan antisipasi pencegahan-pencegahan, salah satunya dengan mengedukasi kepada warga pemilih untuk menghindari seperti ujaran kebencian dan intoleran,” ungkap Suwito, Jumat (18/11/2022).
Ia menuturkan, sikap-sikap yang tidak mencerminkan hidupnya toleransi antar masyarakat, itu bukan identitas bangsa yang dilahirkan dari perjuangan kolektif pendiri bangsa atau Founding Fathers.
Kemajemukan suku, golongan, etnis, hingga corak budaya di Indonesia ini dibutuhkan alat untuk mempersatukan Indonesia, yakni dengan ditegakkannya toleransi, saling hormat menghormati antar bangsa sebagaimana amanat konstitusi Indonesia.
“Kita dilahirkan dengan kearifan bangsa ini menyikapi kemajemukan dengan rasa hormat untuk memperkokoh rasa persatuan nasional,” pungkasnya.
Maka demikian, Suwito meminta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pemkab Blitar agar mengusulkan berbagai program dan kegiatan yang orientasinya untuk mengedukasi kepada masyarakat. Kegiatan itu bisa melalui edukasi kepada warga pemilih, bagaimana bermedsos dengan bijak supaya terhindar dari hoaks, serta bagaimana menciptakan suasana yang kondusif.
“Kesbangpol sebagai leading sektor yang tepat, mengingat disana ada pembinaan partai politik, Forum Kerukunan Umat Beragama FKUB dan masih banyak stakeholder-stakeholder lainnya untuk diajak bersinergi menghindari bahaya intoleran. Supaya program kegiatan itu berjalan maksimal, saya berharap dapat dukungan dari segi anggaran dan segera mengkonsolidasikan seluruh stakeholder untuk mempunyai cara pandang yang sama,” urainya.
Diketahui, pada Rabu (16/11/2022), DPRD Kabupaten Blitar melakukan zoom meeting bersama Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, membahas munculnya hasil survei Litbang Kompas terkait potensi intoleransi di pemilu 2024 mendatang.(reg)