
Penulis: Kaharudin, Mantan Pelaut Indonesia (ABK) Taiwan
Global Cyber News.Com|Menariknya, melihat dan membaca Rusdianto. Bukan soal kalkulasi politik. Tetapi inspirasi dan kekuatan menggeser paradigma para aktor politik maupun kepala daerah. Rusdianto cukup kocek jari jadi tulisan inspirator. Menggoreng olah pikir orang lain sebagai antitesa terhadap dirinya.
Sala satu fakta menarik, ketika Rusdianto bergerak bersama Lembaga Rusdianto Center dengan program pemasangan meteran listrik gratis sebanyak 5000 rumah dari tahun 2017 – 2022. Tak ada kampanye dan tak ada yang membanggakan.
Kemudian, saat ini menjelang pemilu 2024 anggota DPR-RI perwakilan Dapil NTB I Pulau Sumbawa ikut memasang meteran listrik gratis diberbagai desa. Tetapi mereka memasang baru 2 rumah. Namun kampanyenya global. Seolah pengabdiannya sudah membumi.
Fakta lainnya, ketika Rusdianto budidaya bandeng ditambaknya. Pada saat panen dibagi gratis kepada warga Labuhan Bontong. Lalu, ada anggota DPR-RI dari partai lain, berasal Dapil NTB I Pulau Sumbawa ikut memberikan Ikan Bandeng kepada warga yang berasal dari BKIPM Bima atas program Gemar Makan Ikan dari Kementerian Kelautan – Perikanan. Rusdianto tidak memakai anggaran negara, anggota DPR-RI pakai duit negara. Berbeda kan bro. Ini spirit “the power of Spirit.”
Lain waktu, saat para anggota DPR sibuk sidang. Rusdianto memilih bagikan bantuan mesin kepada seluruh nelayan se Pulau Sumbawa sebanyak 1500 mesin. Tanpa suara, senyap, gerilya dan anti modus jual beli mesin bantuan. Rakyat terima gratis. Meteran listrik terima gratis oleh rakyat.
Saat itu pula, anggota DPR mengepung pesisir Pulau Sumbawa bagi mesin, alat tangkap dan kapal. Rusdianto tidak akses pakai anggaran negara. Tetapi mengumpulkan iuran anggota nelayan dan CSR Perusahaan perikanan. Sementara anggota DPR-RI pakai duit negara. Berbeda kan bro. Ini inspirasi untuk bikin melek para pecinta kuasa “the power of change.”
Konsolidasi Rusdianto di Pulau Sumbawa, diawal 2020 begitu ramai kabar akan maju Caleg DPRRI Dapil NTB I Pulau Sumbawa. Masuk 2021 hingga sekarang, Rusdianto memilih senyap. Bahkan sering berada diberbagai tempat yang malah bukan Dapilnya nanti. Pertemuan bersama masyarakat di Bima tak terlihat. Di Dompu juga tak nampak.
Tapi heran, masyarakat sedang Gandrung dengan nama Rusdianto. Sesekali bertanya di beberapa desa, nama Rusdianto populer sekali dibanding anggota DPR-RI yang sudah jadi lebih dulu. Tantangan yang dihadapinya anggota DPRRI yang ada adalah pendatang baru yang sangat strong (kuat) dari sisi rebranding nama.
Masyarakat memandang, Rusdianto krikil bagi mereka. Maka harus diserang secara terus menerus, baik berupa program yang sama maupun secara tidak langsung. Energi Rusdianto coba dikuras. Tetapi rupanya Rusdianto sudah meniru gaya senyap incumbent. Tanpa publikasi dan konsolidasi jalan terus secara berkala.
Rusdianto anak muda yang bervisi nasional. Kaya akan pikiran besar dan pemantik intrik lawan. Kelemahan Rusdianto adalah terlalu ikhlas dengan nilai intrinsik Amaliah melalui karya nyata dan ilmiah (alamiah).
Terekam perjalanan senyap Rusdianto di Bima. Tak sengaja bertemu di sebuah forum rapat mantan Anak Buah Kapal (ABK) yang pernah bekerja. Diskusi panjang seputar Buruh Migran Indonesia (BMI). Biasanya, Rusdianto terbuka terhadap ruang publik media sosial yang hampir semua kegiatannya dipublikasi. Sekarang, memilih senyap dan bekerja dibawah tanah.
Beberapa teman juga ikut diskusikan nama Rusdianto sebelumnya. Mereka berpandangan bahwa Rusdianto itu multi talent, idenya mendalam dan tak berketepian. Bicaranya spontan, serius, lucu dan ceplas ceplos. Banyak hal kita timba ilmu dan pengalaman dari Rusdianto.
Red.