Global Cyber News.Com|KUPANG (30/03) – Per hari ini, Kamis (30/03) Angkutan Lintas Batas Negara (ALBN) Rute Kupang-Dili resmi beroperasi. Dalam kegiatan bertajuk Penandatanganan SOP MoU On Cross Border Movement by Commercial Buses and Coaches, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno bersama Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat dan Direktur Jenderal Transportasi dan Komunikasi Timor Leste, Constantino Ferreira Soares melakukan flag off bus yang akan digunakan untuk melintasi Kupang-Dili.
“Penandatanganan pagi ini sebagai implementasi visi Presiden Jokowi yakni pembangunan yang merata dan berkeadilan salah satunya dengan membangun wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) termasuk perbatasan,” kata Dirjen Hendro dalam peresmian yang diadakan di Terminal Bimoku, Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Ia menyebut bahwa ketentuan ini telah dituangkan dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor: 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 (sebelas) Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.
“Kementerian Perhubungan telah menyiapkan SDM (Sumber Daya Manusia) dan membangun sarana dan prasarana termasuk moda transportasi di kawasan Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan kawasan sekitarnya termasuk perbatasan antara Indonesia-Timor Leste. Penandatanganan SOP dan MoU ini tentu sebagai upaya kedua negara untuk meningkatkan kerjasama bilateral di bidang transportasi dan ekonomi sebagaimana tertuang dalam Nota Kesepahaman,” katanya lebih lanjut.
Ia juga menyampaikan selamat dan apresiasi tinggi kepada delegasi kedua negara yang telah menyelesaikan SOP dengan baik dan diharapkan ke depannya kedua belah pihak dapat mengimplementasikan kerjasama tersebut dengan membuka pelayanan bus ALBN rute Kupang-Dili.
“Nanti ke depan setelah Mota’ain selesai kita akan melakukan kerjasama dalam angkutan barang, kalau sekarang angkutan orang nanti ke depan angkutan barang karena potensi ekonomi perbatasan NTT-Timor Leste sangat luar biasa. Berdasarkan pengalaman kerjasama bilateral transportasi darat sebelumnya dengan Malaysia maupun Brunei Darussalam dalam hal pelayanan ALBN telah memberikan dampak yang sangat positif dalam memperkuat daya saing dan pertumbuhan ekonomi di daerah perbatasan,” jabar Hendro.
Senada dengan Dirjen Hendro, Direktur Jenderal Transportasi dan Komunikasi Timor Leste, Constantino Ferreira Soares menyampaikan, “Saya mengucapkan selamat atas usaha dari semua pihak atas terlaksananya perlintasan perbatasan oleh bus komersial. Kerjasama ini mengacu pada perjanjian yang disetujui oleh kedua negara dengan tujuan untuk menyatukan hubungan kerjasama yang sudah terjalin dengan baik sejak beberapa dekade lampau. Dengan perjanjian yang ditandangani ini memberikan kesempatan bagi masyarakat dalam pemilihan moda transportasi untuk memobilisasi orang termasuk barang melintasi perbatasan antar kedua negara,” katanya.
Untuk pelayanan Angkutan Lintas Batas Negara akan beroperasi dengan menggunakan 5 unit bus dengan kapasitas 24 tempat duduk dari Operator Bus Indonesia dan 5 unit bus dengan kapasitas 34 dari Operator Bus Timor Leste. Adapun operator yang melayani dari Indonesia yaitu Perum Damri dan PO Bagong Transport, sementara dari Timor Leste yaitu Hamutuk Babadok Translog, LDA.
Fasilitas yang terdapat dalam bus ini terbagi menjadi 3 antara lain: AC dan toilet, AC dan non toilet serta AC, toilet, dan WIFI. Sementara itu rute awal keberangkatan dari Terminal Bimoku Kota Kupang melintasi daerah Soe-Kefamenanu-Atambua-PLBN Motaain dan titik akhir tujuannya di Dili Timor Leste.
Khusus tanggal 30 Maret 2023 harga tiket digratiskan sebagai promosi awal oleh operator angkutan yang melayani. Mulai tanggal 31 Maret 2023 tarif akan berlaku berdasarkan fasilitas yang disediakan oleh Operator Bus Indonesia dan Timor Leste yaitu untuk operator Bus Indonesia dengan fasilitas AC sebesar Rp.350.000, dan dengan fasilitas AC dan toilet sebesar Rp. 375.000 kemudian Operator Bus Timor Leste dengan fasilitas AC, toilet, WIFI, Mobile Charge dan TV dikenakan tarif sebesar $40-$60.
Kegiatan penandatanganan SOP MoU On Cross Border Movement by Commercial Buses and Coaches ini dilakukan dengan perwakilan dari Indonesia yakni Direktur Angkutan Jalan, Suharto dan perwakilan dari Timor Leste yaitu Direktur Land Transport Ministry Of Transportation and Communication, Antonio Da Costa.
Red.