Global Cyber News.Com|-P.Siantar I Rakyat miskin saat ini semakin terkapar dihantam judi tebak angka di Siantar-Simalungun. Sementara oknum baju hijau, Mis diduga aman dan berdendang ria dibelakang layer.
Penomena ini menggambarkan bahwa permainan judi tebak angka, togel Singapura, KIM Hongkong, Sidney, online, dewasa ini terasa makin mengganas dan “memangsa” masyarakat terutama rakyat miskin di kota P.Siantar dan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut).
Kenyataan yang sulit dipungkiri itu, telah menjadi rahasia umum dikalangan warga masyarakat kota terbesar kedua setelah kota Medan, sehingga masyarakat terutama rakyat miskin menjadi korban empuk santapan sindikat (komplotan) bandar-bandar judi gelap sekaliber Mis(yono) yang santer dikabarkan belum lama ini (pada bulan puasa) yang lalu sempat diperiksa di Rindam, diduga dalam kasus judi tebak angka.
Bahkan ketika itu dikatakan komplotan bandar Mis sempat ketar-ketir, cemas dan khawatir kalau-kalau Mis akan berlebaran”di dalam”. “Aduh, maunya jangan sempat lah beliau lebaran didalam”, cetus Ded orang kepercayaan bandar Mis dengan mimik wajah sendu memelas.
Kemudian setelah kejadian itu, santer pula berkembang isu bahwa bandar judi kawakan Mis telah menghentikan kegiatan judi gelap tebak angka, togel,KIM,Sidney, online.
Hanya Modus-Kamuflase.
Sumber pegiat judi tebak angka menanggapi berhentinya bandar judi kawakan Mis mengelola permainan melanggar hukum itu, hanya tersenyum sinis.
“Misyono menghentikan kegiatan judi togel ? manalah mungkin. Dia itu kan sudah sangat menikmati uang yang begitu mudah diperolehnya, tanpa harus menguras tenaga. Lihat saja kondisi ekonomi nya sekarang yang begitu pesat menakjubkan. Sedangkan kondisi ekonomi perwira tinggi saja pun, belum tentu bisa begitu,” ujar sumber itu menganalisa dan mengkalkulasi suasana lalu lintas perjudian di dua kota.
Tapi pergerakan Mis memang tampak sengaja dikuranginya tidak harus sibuk lagi. Sebab, Mis saat ini diduga berupaya cuci tangan bermain dibelakang layar mendelegasikannya pada oknum Pdl dan Nanda untuk basis jalan Tekukur, Siantar Barat dan sekitarnya. Sementara untuk kawasan lainnya di wilayah Kabupaten Simalungun, dan sebahagian wilayah Siantar didelegasikan kepada Ysf yang bertugas berkantor dibilangan Kabupaten Simalungun. Tapi bos besar nya tetap bandar Mis,” tegas sumber yang mengetahui lika-liku sepak terjang bandar Mis yang telah nyaris mencapai puluhan tahun mengendalikan permainan haram melanggar hukum itu, memperjelas.
Kapolres P.Siantar, AKBP.Fernando, ketika dikonfirmasi Kamis siang (4/5-023) seputar makin mengganasnya judi tebak angka tersebut, via Whatsapp menyatakan,: Dimana lokasinya biar kita lidik. Kasih alamat dan nama-nama pemainnya, pinta Kapolres.
Sementara Misyono saat coba dihubungi via handphone (HP) 081372314xxx untuk konfirmasi guna perimbangan berita, tapi tidak berhasil, hingga tidak diperoleh kejelasannya.
Sementara Nanda yang santer disebut-sebut anak main bandar Mis di basis jalan Tekukur, ketika dikonfirmasi seputar keterlibatannya mengkordinir judi togel di wilayah itu, via Whatsapp Kamis sore(4/5-023) membantahnya. “Tidak benar itu pak”ujarnya, sembari menyatakan bahwa bandar Mis tidak main lagi, sudah berhenti total, katanya berupaya meyakinkan.
Ketika ditanya dari mana dia tau bahwa bandar Mis sudah tidak main lagi ?
“Mereka kan nyewa kedai pak di jalan Tekukur.sudah bang Padil sekarang yang pegang. Kemungkinan besar orang itu sekarang main online pak,” ujar Nanda yang pernah ditangkap petugas Poldasu dari Medan yang turun ke Siantar dan diusung ditahan dalam kasus judi togel semasa dia masih kuliah saat itu. Sementara yang dimaksud Nanda nyewa kedai itu adalah basis tempat peredaran transaksi jual beli nomor judi tebak angka tersebut.
Sumber lainnya mengungkap semakin jelas kepiawaian – dan lihainya bandar judi Mis sebagai bos besar mengendalikannya dari belakang layar.
Coba di analisa, kan mustahil oknum Pdl bisa leluasa mengendalikan permainan melanggar hukum tersebut di wilayah kawasan yang berjarak bilangan cukup dekat dengan Rindam.
Sedangkan jual beli nomor judi tebak angka begitu riuhnya setiap hari dan malam, layaknya seperti menjual pisang goreng saja, . “Memang diakui kelihaiaan dan piawainya bandar Mis mengatur strategi untuk memuluskan permainan haram melanggar hukum tersebut.
Namun nyaris dipastikan bahwa petinggi di Rindam tidak mengetahui kegiatan terlarang melanggar hukum di wilayah itu, karena kelihaian bandar Mis mengatur strategi pengamanannya.
Rakyat Miskin Korban.
Akibat begitu leluasanya peredaran jual beli nomor judi tebak angka tersebut, dampak negatifnya yang menjadi korban umumnya warga masyarakat golongan ekonomi lemah, terutama rakyat miskin.
Sebab, karena berkhayal- berhalusinasi akan mendapat rezeki nomplok yang diiming- imingi sindikat bandar judi tebak angka sekaliber Mis, dengan beli Rp.1000.- untuk 2 nomor jika mengena katanya akan dibayar Rp.65.000.-, dan 3 angka akan dibayar Rp.450.000.-. untuk 4 angka Rp.2.500.000.-, membuat warga maniak judi hilang keseimbangan dan mempertaruhkan segalanya setiap hari terlibat memasang nomor judi togel, Sidney, KIM dan online.
Bahkan menurut sumber uang belanja sehari-hari pun turut dipertaruhkan untuk membeli/memasang nomor judi tebak angka tersebut.
Paling miris dan sangat disesalkan lagi, malah dana biaya untuk keperluan anak sekolah pun kadang turut dipertaruhkan.
Sehingga percekcokan di rumah tangga pun acap terjadi, apalagi penghasilannya hanya pas-pasan saja.
Karena umumnya maniak judi tebak angka, pekerja serabutan, seperti kuli bangunan, asongan, penjual mie sop, pegawai rendah, pedagang kaki lima, penjual kerupuk keliling, dan lain-lain yang penghasilannya dicari pagi/siang untuk dimakan petang.
Sementara sindikat (komplotan) bandar judi jtebak angka setiap hari bagai bebas menyuguhkan permainan haram melanggar hukum itu. (tim globalcybernews)
Red. Pandi Lubis