Global Cyber News.Com|-Medan I
Langkah awal Doddy Zulverdi sebagai Kepala KPw Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur (Jatim) adalah melakukan konsolidasi. Kemudian berupaya meningkatkan kinerja agar laju pertumbuhan ekonomi dalam rangkaian penguatan pemulihan ekonomi nasional (PEN) di kota arek-arek Suroboyo itu, meningkat dari sebelumnya.
“Berbagai program akan kita persiapkan nanti disana. Kami juga melakukan antisipasi semaksimal menekan dampak badai el Nino mulai bulan Juni mendatang, agar tidak begitu mempengaruhi kegiatan ekonomi, terutama berkaitan dengan ekspor Indonesia ke manca negara,” kata Doddy Zulverdi usai acara pisah sambut yang dirangkai dengan halal bi halal di gedung Lantai IX Gedung KPw BI Sumut, Senin, (8/5/2023).
Doddy Zulverdi yang kerap terlihat antusias itu tampak aura profesionalnya. Ia sepertinya sudah siap melangkah ke manapun berada untuk mendorong laju perekonomian di Indonesia.
Ia juga akan memperkuat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Jatim dengan berkoordinasi dengan pihak pemerintah provinsi, kabupaten/kota yang sebelumnya dilakukan di provinsi Sumut.
Ketika disinggung bahwa Anggota Komisi XI DPR RI, H.Hidayatullah mengakui bahwa peran BI Sumut dalam upaya menumbuhkankembangkan perekonomian masyarakat, termasuk peningkatan pelaku UMKM, cukup besar. Apalagi BI Sumut telah membangun Klaster sapi di kabupaten Langkat.
Namun, kata politisi PKS itu, belum cukup. Perlu ditingkatkan lagi melalui kerja sama dengan pihak BUMN perkebunan yang memiliki tanah luas untuk disebarkan bibit-bibit sapi untuk memenuhi kebutuhan daging sapi menjelang lebaran sehingga harga daging sapi bisa dikendalikan.
Menyahuti hal itu, Doddy Zulverdi mengatakan bahwa pada prinsipnya BI Sumut mendorong bagaimana petani sapi bisa menumbuhikembangkan usaha ternak sapinya dalam rangkaian memenuhi sebagian kebutuhan masyarakat menjelang puasa dan lebaran.
“Jadi, ke depan kerja sama antar daerah memang perlu ditingkatkan dalam hal penyediaan lahan dan pengembangan ternak sapi di sejumlah kabupaten/kota di Sumut ini,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (BI Sumut), Doddy Zulverdi mengucapkan terima kasih kepada wartawan khususnya yang bertugas di kantor BI Sumut, karena selama ini telah memberikan dukungan kepada BI melalui pemberitaan-pemberitaan positip dan mendukung kemajuan perekonomian Sumut. Saat itu Doddy Zulverdi didampingi Kepala KPw BI Sumut yang baru, I.G.P Wira Kusuma, Deputi BI Sumut Ibrahim dan Humas BI Sumut Poltak Simanjuntak.
Doddy Zulverdi memaparkan tentang pertumbuhan ekonomi global dan Sumut. Ia memprerkirakan pertumbuhan ekonomi global 2023 dapat mencapai 2,6% di Ley tingginya ketidakpastian global, dimana lebih tinggi dibanding proyeksi sebelumnya seiring proses recovery yang membaik.
“Perkembangan ini didorong oleh dampak positif pembukaan ekonomi Tiongkok pasca pandemi Covid-19 khususnya pada sektor jasa, namun tidak memberikan efek dominan terhadap pertumbuhan ekonomi global,” katanya.
Menurut Doddy Zulverdi, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) pada triwulan 1 (satu) 2023 masih kuat, akan tetapi masih terdapat risiko dari ketatnya pasar tenaga kerja di AS dan masih berlangsungnya pengetatan kebijakan moneter di negara maju, yang tercermin dari peningkatan Indeks Ketidakpastian Global AS.
“Ke depan, pemulihan ekonomi global diperkirakan akan tetap berlanjut seiring dengan pengetatan kebijakan moneter di negara maju yang diperkirakan hampir mencapai puncaknya,” tuturnya.
Sementara itu ekonomi di Sumut pada Triwulan 1-2023 masih tumbuh cukup baik sebesar 4,87% (yoy), meskipun melambat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,26% (yoy).
“Perlambatan pertumbuhan ekonomi Sumut seiring dengan tren moderasi harga komoditas ekspor utama Sumut yakni CPO dan dampak dari fenomena cuaca ekstrem pada Tw-l 23 terhadap penurunan produksi komoditas pertanian seperti kelapa sawit,” kata Doddy Zulverdi. (pl)
Red. Pandi Lubis