globalcybernews.com-Sergei I Masyarakat Desa Bogak Besar Kecamatan Teluk Mengkudu sangat bersyukur dan berterima kasih atas program bantuan sosial (bansos) Padat Karya Tunai yang dilakukan Kementerian PUPR di bawah naungan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera ll.
Rasa bahagia itu diungkapkan Rapai baru baru ini Kepada wartawan tentang perubahan yang terjadi di desanya dengan adanya Program Percepatan Pembangunan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI). Karena dengan adanya program desa tersebut petani yang biasanya setahun panen satu kali, bisa mencapai dua kali dalam setahun.
Sementara Konsultan Managemen Balai (KMB) Novriandi Siregar menyampaikan bahwa Desa Bogak Besar Kecamatan Teluk Mengkudu memiliki lahan persawahan untuk petani seluas 453 Ha,yang dinaungi 1 Gapoktan, 13 kelompok tani,dan 3 kelompok P3A
“Saat ini di Desa Bogak Besar ada tiga kelompok P3A antara lain kelompok Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) P3A Muara Bogak, P3A Tirta Bogak dan P3A Kuala Bogak,” kata Noviandi Siregar.
Adapun proyek P3-TGAI Muara Bogak memiliki panjang saluran air 253 meter ditambah swadaya masyarakat 14 meter menjadi 267 meter. Sedangkan proyek P3A Tirta Bogak memiliki panjang saluran air 259 meter ditmbah swadaya 11 meter menjadi 270 meter.
BESAR MANFAAT
Pada kesempatan itu Ketua P3A Muara Bogak Junaidi mengatakan, bansos ini sangat besar manfaatnya bagi para petani. Karena memudahkan jalan irigasi air dan akses masuk air ke ladang persawahan petani, “Kami harap program ini berkesinambungan ke depan,” kata Junaidi,
Menurut Junaidi, proses pembangunan Saluran air ini berlangsung dari pertengahan April sampai akhir Juni 2023 dan akan dijadwalkan serah terima nanti di awal Agustus mendatang.
Disebutkan, proyek P3-TGAI merupakan program rehabilitasi, peningkatan atau pembangunan jaringan irigasi dengan berbasis pada peran serta masyarakat petani yang dilaksanakan sendiri oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) atau Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) secara swakelola atau tidak dikontraktualkan.
Sebelumnya OP2 BWS Sumatera II, Syaiful Halim menyebutkan bahwa pelaksanaan proyek irigasi tersebut melibatkan unsur kepolisian untuk mengawasi pekerjaan yang berlangsung.
“Pengawasan dari polisi tersebut selain mencegah terjadinya pungli dan pemerasan dari preman dan LSM, juga menjaga ketertiban dan keamanan,” pungkas Syaiful. (lam)
Red. Alam