Tuesday, July 22, 2025
HomeSejarah72 tahun UISU (07 Januari 1952 – 2024)
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Related Posts

Featured Artist

72 tahun UISU (07 Januari 1952 – 2024)

globalcybernews.com –ISU kini telah berusia 72 tahun, tentu saja ada banyak cerita yang tersurat maupun yang tersirat tentang UISU. Cerita tersurat bisa anda dapatkan di buku-buku perpustakaan, pun begitu bisa anda baca di bulletin, jurnal, majalah, koran dan sejenisnya. Tapi cerita yang tersirat hanya bisa anda ketahui secara verbal dari mulut ke mulut, baik dituturkan langsung oleh pendiri UISU maupun dari orang-orang yang hidup sezaman dengan para pendiri UISU. Tentu saja tidak semua cerita tentang UISU yang disampaikan oleh para penuturnya 100% benar, tapi haruslah di verifikasi terlebih dulu baik alur ceritanya maupun fakta-fakta dilapangan (fact finding).

Menceritakan UISU berarti kita bercerita tentang Indonesia, karena dalam kurun usianya ke 72 tahun UISU telah membuat rekam jejak sejarah yang cukup panjang. Ibarat sebatang pohon besar akarnya menghunjam ke perut bumi, cabang dan rantingnya telah merambat dan menjalar kemana-mana.

Kali ini penulis tak akan bercerita tentang lika-liku dan luka yang pernah dialami oleh UISU, karena itu hanya mengundang rasa perih dan pilu sebagaimana yang pernah penulis alami dalam perjalanan mengayuhkan bahtera UISU yang mengantarkan para mahasiswa menuju altar wisuda menjadi Alumni yang berprestasi, berbudi luhur dan berakhlaqul karimah.

UISU dan Aljam’iyatul Washliyah.
Tak dipungkiri bahwa di awal berdirinya UISU 72 tahun silam Perguruan Tinggi Islam yang baru belajar merangkak dan tertatih ini banyak mendapat sokongan dari Ulama dan guru-guru Aljam’yatul Washliyah, baik sebagai tenaga pengajar (Dosen) maupun tenaga kependidikan (baca ; pegawai). Diantara mereka yang penulis tahu adalah Allahu yarham Syech H. Arsyad Thalib Lubis, H. Adam Usman, H. Udin Syamsuddin, H. Husin Abdul Karim, H. Abdul Majid Siradj, Hasyran Nasution, Aburrahman Hamid, H. Azra’i Abdurra’uf, H. Amir Husin Sardany, H.M. Toyib dan yang lainnya. Ada pula yang memilih menjadi pegawai dan berdomisili di komplek UISU seperti Allahu yarham Ahmad Djauhari Nasution (Ayahanda Penulis), Ahmad Nawawi Nasution, Syahren Batubara, Buyung Saragih, Muslim Lauttawars, Wagiman, WS, Kamil Benawi, M. Yusuf Sormin, M. Yunus Rasyid, Mahyuddin Andry, Bustami, Mawardi Rangkuti, Johansyah, Abdul Basyid dan yang lainnya penulis tak mengingatnya lagi (sebahagiannya telah berpulang kerahmatullah) Alfatihah.

Para Ulama dan guru-guru Aljam’iyatul Washliyah tersebut berperan aktif sebagai dosen mencurahkan segenap pengetahuan yang mereka miliki tanpa pamrih, karena honornya kadang dibayar tepat waktu, tapi lebih sering sudah berbulan-bulan baru dicicil. Tentu saja waktu itu tak pernah ditanyakan oleh Pengurus Yayasan maupun Rektor UISU tentang pangkat/golongan dan linearitas para Ulama dan guru-guru Aljam’iyatul Washliyah itu, karena syarat-syarat administratif kala itu tidak menjadi komponen utama, menirukan ucapan Allahuyarham H. Bahrum Djamil, SH “yang penting mereka bisa mengajar dan mahasiswa mau belajar, go a head”. Memang para Ulama dan guru-guru Aljam’iyatul Washliyah itu tak bisa dipandang sebelah mata, karena mereka umumnya adalah jebolan/Alumni Luar Negeri terutama dari Timur Tengah, seperti ; Mesir, Syiria, Irak, Libya, Pakistan, Begitupun dengan para pegawai UISU ketika itu yang lebih tepat disebut dengan relawan pekerja UISU.

Kedekatan UISU dengan Aljam’iyatul Washliyah semakin nyata ketika H. Bahrum Djamil, SH terpilih menjadi Ketua Umum organisasi terbesar di provinsi Sumatera Utara tersebut melalui Muktamar ke XI di kota Parahiyangan Bandung Jawa Barat, dan terpilih kembali pada periode berikutnya hingga tahun 1986, karena PB Aljam’iyatul Washliyah akan dipindahkan ke ibukota Jakarta, maka dengan alasan kesehatan beliau mengundurkan diri dan dilanjutkan oleh K.H. Ridwan Lubis sedangkan Sekjennya H. Aziddin.

UISU dan Tokoh Nasional
Di awal berdirinya hingga era kebangkitan UISU, Pengurus Yayasan UISU yang digawangi oleh H. Bahrum Djamil, SH, H. Adnan Benawi, SH dan Hj. Sariani, AS kerap mengundang tokoh-tokoh nasional hingga internasional. Diantara tokoh nasional itu adalah Mr. Mohd. Natsir, Perdana Menteri RI yang dikenal sebagai penggagas “Mosi Integral” yakni mempersatukan Indonesia dalam bingkai NKRI yang sebelumnya terpecah dalam bentuk federasi seperti halnya di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa lainnya. Jargon NKRI harga mati yang dipopulerkan belakangan ini merupakan karya monumental dari seorang tokoh Muslim bernama Mohd. Natsir. Alhamdulillah beliau pula berkenan meletakkan batu pertama pembangunan gedung UISU Jalan SM.Raja Teladan Barat Medan bersama-sama dengan H. Bahrum Djamil, SH

Tokoh Nasional lainnya adalah Jendral Besar Dr. H. Abdul Haris Nasution, seorang pelaku sejarah/tokoh perang gerilya merebut Kemerdekaan RI. Di masa Orde Lama (tahun 1966) beliau diangkat menjadi Ketua MPRS, dan pada saat yang sama memberhentikan Ir. Soekarno sebagai Presiden RI dan mengangkat Letjen. Soeharto menjadi Presiden RI dan menjadi awal lahirnya Orde Baru. Ketika itu Jendral Besar Dr. H. Abdul Haris Nasution diundang untuk menghadiri Dies Natalis UISU keXV, mengingat situasi politik nasional ketika itu belum stabil, maka beliau dinobatkan sebagai Dewan Pelindung UISU. Alhamdulillah sejak saat itu UISU semakin disegani sehingga tidak ada yang berani mengganggunya lagi.

Selanjutnya berturut-turut tokoh Nasional diundang ke UISU seperti ; Mr. Mohd. Hatta, Wakil Presiden RI, Mr. Mohd. Roem, yang dikenal sebagai tokoh diplomator dalam Perjanjian Roem – Royen, dan pernah diangkat menjadi Presiden UISU (sekarang Rektor). Ada lagi Prof.Dr.Haji Abdul Malik Karim Amrullah seorang Ulama sekigus Sastrawan Pujangga Baru yang dikenal dengan sebutan Buya HAMKA. Beliau merupakan Ulama yang istiqomah, dan pernah diangkat menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), namun terjadi perbedaan pandangan dalam menetapkan hukum dengan pemerintah akhirnya beliau memilih untuk mengundurkan diri.

UISU dan kontestasi Pemilu 2024.
Ada yang menarik dengan kontestasi Pemilu tahun 2024 mendatang, karena tokoh yang bertanding dan bersanding di Pileg maupun Pilpres merupakan tokoh-tokoh nasional yang merupakan keluarga besar civitas akademika UISU. Mereka adalah Bapak H. Surya Paloh Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NASDEM) yang merupakan pengusung Capres no.urut 1 yakni Prof.Dr. Anies Rasyid Baswedan. Kemudian Bapak Letjen (Purn) H. Prabowo Subianto Ketua Umum sekaligus Capres no.urut 2 dari Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA). Kedua tokoh ini ternyata mempunyai benang merah kesejarahan dengan UISU. Pak Surya Paloh merupakan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP UISU) tahun 1974 jurusan Publisistik (sekarang Ilmu Komunikasi), sedangkan pak Prabowo Subianto adalah putra kandung seorang begawan ekonomi Indonesia yakni Prof.Dr. Soemitro Djojohadikusumo yang pernah diangkat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi UISU, oleh Rektor UISU Bapak H.M. Yoesoef Rangcuty, SH.

Maka sivitas akademika UISU boleh bangga bahwa yang tengah bertanding dan bersanding dalam kontestasi Pemilu dan Pilpres di pentas nasional merupakan keluarga besar Universitas Islam Sumatera Utara. Maka siapapun diantara keduanya yang menang jangan merasa jumawa dan membusung dada, dan bagi yang kalah tak perlu sedih, sengit dan sungut apalagi tempur, karena keduanya sama-sama keluarga Besar UISU seperti yang penulis sebutkan di atas. Pasca Pilpres tahun 2024 mendatang insya’Allah kedua tokoh besar ini boleh bersanding untuk mengisi kabinet Indonesia secara bersama-sama, karena negeri ini terlalu luas kalau hanya diurus oleh para juara, tanpa mengikutsertakan runner up nya.

Penutup
UISU dengan beragam cerita masa lalu, masa kini dan masa mendatang selalu menarik untuk diceritakan, agar anak cucu kita para sivitas akademika UISU (millenial dan Gen-Z) bisa tersenyum bangga dan menteladani pengabdian yang tulus ikhlas dari para pendiri UISU dan generasi penerus UISU setelahnya.
Selamat Milad ke 72 UISU, semoga cita-citamu menjadi UISU unggul dapat terwujud, Amiin YRA.

Penulis,
Alfakir,
Drs. Zainuddin Nasution, MAP
Dosen FISIP UISU

Red

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts