Fglobalcybernews.com -iraun merupakan kepala negara dan pemimpin agama bagi masyarakat Mesir kuno. Dalam bahasa Inggris Firaun disebut juga “Pharaoh”.
Dilansir dari detikEdu yang mengutip World History Encyclopedia, kata Pharaoh berasal dari bahasa Mesir pero atau per-a-a. Kata itu sebutan bagi kediaman raja yang berarti “Rumah Besar”.
Baca juga:
4 Peradaban Kuno Ini Ditemukan Secara Tidak Sengaja
Bagi penduduk Mesir Kuno, Firaun dianggap sebagai setengah manusia dan setengah dewa. Lantas siapa Firaun pertama dan terakhir di Mesir?
Lebih dari 3.000 tahun Sebelum Masehi (SM), wilayah Mesir terbagi dua. Bagian selatan disebut Mesir Hulu atau Mesir Atas, lalu Mesir Hilir di sebelah utara di mana Sungai Nil bermuara.
Diketahui, kedua wilayah ini memiliki ciri yang berbeda. Dari Mesir Hulu prasasti yang ditemukan, penguasanya mengenakan mahkota putih tinggi yang disebut hedjet, sedangkan pada Mesir Hilir penguasanya mengenakan mahkota merah pendek yang disebut deshret.
Selanjutnya, sekitar tahun 3150 SM raja Mesir Hulu Namer, menaklukkan wilayah di bagian utara dan menciptakan sebuah kerajaan besar pertama di dunia dengan ibu kota Memphis. Sejumlah sejarawan menyebut nama Nemes yang menyatukan dua wilayah itu.
Belakangan ahli Mesir asal Inggris Flinders Petrie mengajukan teori yang dapat diterima secara luas. Dikutip dari National Geographic, Flinders mengklaim Narmer dan Menes merupakan orang yang sama. Dia menyebut Narmer atau Menes sebagai firaun pertama dari Dinasti Pertama.
Red