globalcybernews.com -Hampir setiap kita sudah berkali-kali mendengar tentang Masjid Al Aqsha. Kita bahkan sudah lebih dari sekali mengikuti aksi membelanya. Sudah banyak kajian-kajian yang membahas tentangnya. Alhamdulillah kita merasakan gelombang kesadaran membela Al Aqsha. Sebab pernah dalam waktu yang lama, Palestina dilupakan umat Islam sedunia. Kini, aku, kamu, kita semua, kembali mengingatnya.
Kali ini kita akan membahas fakta-fakta yang perlu kita ketahui untuk memperdalam pemahaman kita tentang Masjid Al Aqsha. Yang kami maksud adalah, tentang data dan peristiwa tentang Al Aqsha yang memudahkan kita untuk memahaminya lebih saksama.
Pertama, Masjid Al Aqsha mengalami pembangunan berkali-kali. Sejak masa pembangunannya oleh Nabi Adam Alaihissalam, Masjid ini mengalami banyak sekali kerusakan, diantaranya karena gempa, perusakan oleh serangan pasukan Babilonia, dan lain sebagainya.
Maka, bentuknya berubah berkali-kali pula, tidak seperti bentuknya yang pertama. Namun yang perlu kita pahami adalah; tanah di mana Al Aqsha berdiri sekarang tetaplah sama sebagaimana tempat dimana Nabi Adam membangunnya.
Kedua, Masjidil Haram dinamakan demikian karena maknanya adalah “suci.” Masjid Nabawi dinamakan demikian karena ialah Masjid Nabi Muhammad. Sementara Al Aqsha, dinamakan demikian yakni bermakna, “jauh”, karena masjid ini adalah masjid terjauh jika dibandingkan dengan jarak Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Ulama juga mengatakan, Al Aqsha bermakna “jauh” karena ia “jauh” dari maksiat dan fitnah.
Ketiga, ternyata satu-satunya masjid yang Allah gandengkan dengan Masjidil Haram dalam Al Qur’an adalah Masjid Al Aqsha, bukan masjid lain. Ibnu Taimiyah memaknai penggandengan kedua masjid ini dengan perkataan beliau, “Sebagaimana Makkah adalah tempat awal peradaban manusia, maka Baitul Maqdis akan menjadi latar akhir peradaban manusia.”
.
Keempat, saat Rasulullah ﷺ melakukan perjalanan Isra dan Mi’raj, Allah beliau ﷺ Imam shalat bagi para Nabi dan Rasul. Para Ulama kemudian memaknai peristiwa itu, sebagai penobatan Rasulullah ﷺ sebagai pemimpin utama para Nabi.
Al Aqsha kemudian mendapatkan gelar “Ramzul Imamah”, The Symbol of Leadership. Simbol kepemimpinan. Para Khalifah Bani Umayyah juga dilantik di Al Aqsha sebagai bentuk meneladani Rasulullah ﷺ yang juga dilantik sebagai pemimpin para Nabi dan Rasul
Red
