Sunday, September 8, 2024
spot_img
spot_img
HomeSejarahDaan Mogot, Pejuang yang Gugur di Usia Muda dan Diabadikan jadi Nama...
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Related Posts

Featured Artist

Daan Mogot, Pejuang yang Gugur di Usia Muda dan Diabadikan jadi Nama Jalan Grogol-Tangerang.

globalcybernews.com  -Daan Mogot, pejuang kemerdekaan yang gugur di usia muda

Pernahkah Anda mendengar nama Jalan Daan Mogot? Di Jakarta, nama Jalan Daan Mogot sangat terkenal.

Alasan utama terkenalnya Jalan Daan Mogot, karena panjang lintasannya, yakni dari perempatan Grogol, Jakarta Barat hingga ke Tangerang, Banten. Di sepanjang ruas jalan ini juga terdapat perkantoran, hingga Terminal Kalideres yang merupakan pintu masuk penumpang ke Jakarta.

Selain itu, kemacetan yang hampir terjadi di sepanjang Jalan Daan Mogot juga menjadi salah satu faktor pendukung terkenalnya jalan ini. Februari 2022 lalu, bahkan sempat diujicobakan one way meskipun hanya bertahan satu bulan untuk mengatasi kemacetan.

Namun, tahukah Anda asal nama Daan Mogot tersebut?

Daan Mogot adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia. Tepat di hari ini, atau 28 Desember 1927 silam Daan Mogot dilahirkan di Manado Sulawesi Utara.

Sayangnya, Daan Mogot gugur dalam tugas mulia di usia yang masih sangat belia, yakni 18 tahun. Ia gugur bersama 36 orang lainnya dalam pertempuran melawan Jepang saat hendak melucuti senjata mereka di Hutan Lengkong, Tangerang, Banten, pada 25 Januari 1946.

Ia memiliki nama lengkap Elias Daniel Mogot, dan merupakan anak kelima dari 7 bersaudara. Kedua orang tua Daan Mogot bernama Nicolaas Mogot dan Emilia Inkiriwang (Mien). Nicolaas Mogot saat itu berprofesi sebagai hakim besar Ratahan dan sempat menduduki jabatan sebagai anggota Volksraad (Dewan Rakyat), pada 1939.

Daan Mogot merupakan mantan anggota Pasukan Pembela Tanah Air (PETA). Untuk diketahui, PETA merupakan satuan militer yang dibentuk Jepang di Indonesia pada masa pendudukan Jepang, pada 3 Oktober 1943.

Saat bergabung ke PETA, sebenarnya usia Daan Mogot belum memenuhi syarat. Karena, saat itu Daan Mogot masih berusia 14 tahun. Sedangkan, pihak Jepang mensyaratkan minimal berusia 18 tahun.

Namun karena kepandaiannya dan prestasinya selama pendidikan militer, Daan Mogot justru dipromosikan menjadi pembantu instruktur PETA di Bali pada tahun 1943. Namun, setelah kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan l7 Agustus 1945, Daan Mogot bergabung dengan Barisan Keamanan Rakyat dengan pangkat mayor di usia 16 tahun.

Pada tanggal 24 Januari 1946, bermula dari informasi intelijen bahwa Tentara Kerajaan Hindia Belanda (Koninklijk Nederlands(ch)-Indisch Leger/KNIL) akan merebut depot senjata tentara Jepang di Lengkong. Semula keadaan menguntungkan Daan Mogot dan kawan-kawan pada 25 Januari 1946, karena berhasil masuk dan meyakinkan perwira tentara Jepang di Lengkong, Kapten Abe. Serdadu-serdadu Jepang itu percaya dan mau menyerahkan senjata mereka ke pihak Daan Mogot.

Namun, secara tiba-tiba terdengar bunyi tembakan, yang tidak diketahui dari mana datangnnya. Dalam waktu yang amat singkat berkobarlah pertempuran yang tidak seimbang antara pihak Indonesia dengan Jepang.

Akhirnya, Daan Mogot beserta taruna lainnya menjadi korban dalam pertempuran tersebut. Untuk mengenang jasa-jasa Daan Mogot, di bekas lokasi pertempuran tersebut didirikan Monumen Lengkong sejak 1993.

Bila berkunjung ke Tangerang, Anda dapat berziarah ke makam Daan Mogot di Taman Makam Pahlawan (TMP) Taruna. Selain itu, Anda juga dapat menyaksikan saksi bisu peristiwa berdarah untuk mempertahankan kemerdekaan RI yang kini sudah menjadi cagar budaya dengan nama Monum
en Palagan Lengkong.

Monumen tempat gugurnya Daan Mogot bisa Anda temukan di Tangerang Selatan, tepatnya di sisi lapangan Golf BSD, Jalan Bukit Golf Utara, Lengkong Wetan, Serpong. Letaknya di pinggir jalan besar dan tidak jauh dari BSD Plaza, jadi Anda dapat dengan mudah untuk

Red

Latest Posts