Saturday, September 28, 2024
HomeOpiniJacob Ereste :Ilmu & Pengetahuan Dalam Konteks Kecerdasan Spiritual
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Related Posts

Featured Artist

Jacob Ereste :Ilmu & Pengetahuan Dalam Konteks Kecerdasan Spiritual

globalcybernews.com  -Basis pijakan ilmu adalah daya pikir otak, sedang pengetahuan lebih berbasis pada pengenalan, pengalaman dan pencercapan dari kehidupan pribadi yang khas, hingga sangat mungkin berbeda dengan yang diperoleh orang lain, meskipun berasal dari obyek atau sumber yang sama.

Karena itu orientasi pendidikan dan pembelajaran untuk peserta didik atau mereka yang sedang kuliah di perguruan tinggi terbilang yang paling rentan memperoleh kecerdasan spiritual, jika tidak melakukan pendalaman sendiri, apalagi ketika belajar di tingkat bawah — Sekolah Dasar (SD) Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) tidak mendapat bekal yang cukup hak ikhwal tentang pengetahuan keagamaan yang meliputi tatanan etika, moral dan akhlak mulia yang harus dipelihara dan dipahami untuk terus dikembangkan sebagai anugrah Tahun yang tidak dimiliki oleh makhluk lain, seperti manusia yang di titah Allah sebagai khalifah — wakil Tuhan — dimuka bumi.

Ilmu yang yang bersifat teknis dan terapan untuk mewujudkan keperluan atau pun kebutuhan hidup sehari-hari, jelas berbeda dengan pengetahuan yang bersifat meluas dan dalam bagi setiap orang yang tidak terbatas daya jangkaunya untuk memasuki wilayah spiritual hingga tentang Ketuhanan dengan segenap abstraksi yang ada di langit bisa dipahami dan diyakini sebagai yang mampu memperkaya perbendaharaan batin dan menghadirkan kebahagiaan.

Lebih dari itu, kecerdasan spiritual yang terasah dan terlatih akan menjadi bingkai sekaligus tempat bertenggernya etika, moral serta akhlak mulia yang terjaga dan terpelihara untuk menuntun hidup lebih bijak dan ugahari, tidak arogan, tak rakus dan tidak tamak dalam arti luas meliputi kekuasaan serta hak orang lain yang harus senantiasa dihargai, sebagaimana menghargai diri sendiri. Itulah makna terdalam dari pemahaman terhadap hablum minallah, hamblum minannas. Seperti yang tersirat dari pemahaman terhadap hakikat dari rahmatan lil alamin.

Dalam konteks dua surat yang berasal dari langit itu, bagaimana mungkin ilmu manusia dapat meyakinkan pemahaman yang hanya mungkin dapat ditelusuri oleh pengetahuan dan kecerdasan spiritual yang lebih bersifat personal serta hanya mungkin diperoleh melalui pengalaman batin ini. Sebab dalam agama pun, ilmu agama itu sekedar menjadi penghantar saja, sedang pengetahuan mampu menuntun masuk lebih jauh pada kedalaman esensi keagamaan yang diyakini oleh masing-masing individu. Jadi, ilmu itu semacam alat belaka, tidak build in seperti pengetahuan yang mampu melebur masuk ke dalam obyek yang menjadi tujuan dari laku spiritual substansial.

Banten, 23 Juni 2024

Red

Latest Posts