Saturday, September 14, 2024
spot_img
spot_img
HomeEkonomiUMKM di Desa Minoritas Muslim Butuh Sentuhan Peguatan dan Pengembangan Usaha
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Related Posts

Featured Artist

UMKM di Desa Minoritas Muslim Butuh Sentuhan Peguatan dan Pengembangan Usaha

globalcybernews.com-Medan I Meski pasar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)di desa minoritas muslim terbilang minim, namun tidak membuat Yahya Sembiring dan kawan-kawannya yang memproduksi minyak Asap Cair, minyak khusuk, minyak wangi serai dan lainnya menyerah. Malahan membuat Yahya semakin semangat untuk memakmurkan Mesjid Ar Rahmad di Desa Sugihen Kecamatan Juhar Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Dengan keterbatasan usaha dan modal, Yahya Sembiring yang tergabung dalam Kelompok Tani Badan Kemakmuran Mesjid (BKM) Ar Rahmad perlahan tapi pasti bangkit untuk melakukan penguatan dan pengembangan usaha tidak sebatas di desa Sugihen, tapi juga sampai ke beberapa kabupaten/kota di Sumut.

“Awalnya memang pahit, namun dengan kemauan dan keyakinan yang keras,. akhirnya kami mampu berkembang dan berkelanjutan dalam memproduksi berbagai minyak khusuk, minyak wangi dan lainnya,” kata Yahya Sembiring pada wartawan globalcybernews via WA, Senin, (29/7/2024). Seperti diketahui, minyak wangi serai dan lainnya yang diproduksi sejak tahun 2015 saat ini belum memiliki label halal gratis. Karena ia tidak tahu cara membuat dan mekanisme cara pembuatan label halal gratis tersebut.

Menurut Yahya, saat ini Kelompok Tani BKM Ar Rahmad ini menjadi binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Badan Litbang dan Inovasi Pusat Penelitian dan Pengembangan hasil hutan, Jalan Gunung Baru No.6 Bogor Jawa Barat.

Menyusul BAZNAS Provinsi Sumut ikut terdorong untuk membina UMKM BKM Ar Rahmad menjadi anak angkat demi memakmurkan masjid dan kemaslahatan ummat Islam di daerah minoritas muslim.

Sebelumnya Wakil Ketua I Badan Amil Zakat (BASNAS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), H.Sultony memberikan apresiasi kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dilakukan Yahya Sembiring dan kawan-kawan di Desa Sugihen Kecamatan Juhar Kabupaten Karo.

Namun, kata Sultony didampingi stafnya, Darwin, ia meminta kepada Yahya yang juga beroperasi sebagai Ustadz dan pendakwah itu jangan seperti lilin yang meleleh dan habis. “Tapi harus ada usaha yang menghasilkan provit demi memakmurkan masjid dan membangkitkan ekonomi keluarga para pelaku UMKM di desa Sugihen,” tambah Sultony di kantornya, Jumat, (26/7/2024).

Sultony juga meminta kepada Yahya untuk secepatnya membuat proposal tentang keberadaan UMKM BKM Ar Rahmad dan prospek produk yang diproduksinya seperti minyak wangi serai, minyak air asap dan minyak urut biasa dan minyak urut gandapura.

Sementara Yahya saat dikonfirmasi berapa produksi yang dihasulkan setiap bulannnya mengatakan, bahwa minyak Asap Cair yang dibuat mencapai 150 liter per bulan, minyak serai wangi diproduksi setiap bulannya 5-10 liter. Sedangkan minyak urut diakuinya masih memerlukan modal untuk pembelian alat, botol, pembelian stiker dan modal.

“Saat ini kami juga sudah menyewa tanah sekitar 2000 M lebih sebesar Rp.800 ribu lebih pertahun untuk ditanami pohon serai dan tanaman obat lainnya,” ujar Yahya Sembiring, Alumni STAI Al Hikmah tahun 2015. Ia juga menambahkan bahwa pihaknya memohon agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumut dan Bank Indonesia Sunmut bersedia membantu untuk penguatan dan pengembangan agar UMKM BKM Ar Rahmad bisa naik kelas seperti UMKM lainnya. (bar/de)

Red

Latest Posts