Globalcybernews.com, Blitar
Pemerintah Kabupaten Blitar mengadakan agenda Blitar Bersholawat bersama Habib Ja’far bin Utsma Al Jufri dalam rangka sosialisasi menekan peredaran rokok ilegal. Kegiatan yang dilaksanakan di alun-alun Kanigoro Kabupaten Blitar ini dihadiri langsung oleh Bupati Blitar, Rini Syarifah. Rabu malam (14/08/2024).
Sosialisasi yang dihadiri ribuan masyarakat ini memaparkan dampak penggunaan rokok tanpa cukai resmi atau biasa disebut ilegal. Kegiatan sosialisasi dikemas secara apik dan menarik. Hal ini dilakukan karena penyebaran informasi mengenai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang cukai harus dilakukan terus-menerus agar masyarakat dapat memahami kerugian yang dialami negara akibat penyebaran rokok ilegal
Terlebih hal negatif ini baru dapat diputus mata rantainya ketika pemerintah dan masyarakat dapat bekerjasama. Keduanya harus sama-sama berkomitmen melakukan upaya pemberantasan pengedaran rokok ilegal.
“Kalau panjenengan beli rokok polos, nggak dilengkapi dengan pita cukai yang melekat, yang ada harganya, itu bisa dipastikan rokoknya rokok ilegal. Pabriknya tidak berizin. Harganya murah. Hal ini mengakibatkan pabrik yang berizin kalah saing, rokoknya tidak laku dan ujung-ujungnya karyawannya di-PHK“ ujar Eta, Satpol PP Kabupaten Blitar.
Ia menjelaskan jika keberadaan pabrik yang berizin akan mengakibatkan adanya pajak. Pajak akan dikelola dan dikembalikan lagi kepada masyarakat. Hal ini mendorong Eta untuk menganjurkan masyarakat yang menghadiri sosialisasi ini agar dapat melaporkan penjual rokok ilegal kepada bea cukai dan Satpol PP.
“Ini ancamannya tidak main-main. Ancaman pidananya satu sampai lima tahun, dan denda yang nilainya dikalikan dari pajak tiap-tiap batang rokok. Dua sampai sepuluh kali lipat. Tinggal mengalikan untuk dendanya.” Pungkas Eta.
Bahaya dan ciri-ciri rokok ilegal dibahas tuntas dalam tanya jawab di kegiatan tersebut. Masyarakat juga diberi penegasan untuk menolak ketika menapat tawaran menjual rokok ilegal. Sebab pada akhirnya keuntungan yang didapat tidak lebih besar dari ancaman hukuman yang ada.
Tunggul Adi Wibowo selaku Plt. Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Blitar mengaku jika bentuk sosialisasi dengan sholawat ini berjalan efektif.
“Alhamdulillah antusias masyarakat luar biasa. Ini kami lihat juga sangat efektif dalam rangka mensosialisasikan kepada masyarakat dikemas dalam bentuk sholawatan seperti ini, karena kita juga berkolaborasi dengan semua elemen agar edukasi bisa sampai kepada masyarakat, jelasnya saat diwawancarai media. (REG)
