globalcybernews.com-P. Siantar I Peredaran-penjualan Sabu-sabu di kota Pematangsiantar, diakui sulit diberantas karena selalu berpindah-pindah. Apalagi pindahnya lokasi peredaran sabu benda terlarang musuh bangsa itu, sepertinya sudah diatur dan ada sinyal diduga kuat telah bekerja sama alias kongkalikong dengan sementara oknum polisi Satnarkoba P. Siantar?
Konon kabarnya, sindikat sabu yang saat ini disebut dikendalikan Fri Pnggban , dan ‘big bos’ nya disebut-sebagai RS beroperasi mengedar menjual barang terlarang itu di kawasan depan SPBU Patuan Nagari Jln.Sisingamangaraja Kecamatan Siantar Utara dan Terminal Sukadame-Parluasan P.Siantar.
Keterangan dihimpun menyebutkan, bahwa Informasi yang beredar, sindikat barang terlarang itu setiap minggu memberi semacam stabil atau upeti pengamanan melalui oknum Htmn Artng dan Gnda?, yang nominalnya dikatakan cukup besar.
Tidak mengherankan, jika peredaran/penjualan sabu – sabu agak sulit diberantas, karena sewaktu- waktu perpindahan lokasinya sudah diatur, misalnya dari depan SPBU Patuan Nagari Jln.Sisingamangaraja pindah ke Terminal Sukadame/Parluasan. Sebab ada aba-aba semacam sinyal yang mengaturnya. Lain lagi seperti di lokasi kawasan Jln.Narumonda, Kecamatan Siantar Selatan dikatakan dikendalikan Mak Era.
Muslihat semacam sandiwara yang acap dimainkan sindikat sabu-sabu itu, jika ada pemberitaan media massa cetak maupun online, sejumlah oknum kepolisian(Satnarkoba) P.Siantar, biasanya langsung sigap turun ke lapangan.
Tapi anehnya komplotan pengedar penjual sabu seperti sudah tahu dan tidak ada lagi di lapangan ” Tak obahnya bagai main petak umpat saja “. Diduga ada bocoran sehingga kompolotan tersebut bisa aman dan tidak terjangkau aparat.
Jika pihak Kepolisian benar-benar mau menghentikan gejolak riuhnya peredaran barang haram tersebut sebenarnya tidak terlalu sulit. Karena boleh dikatakan berlangsung layaknya seperti di depan mata.
Kasat Narkoba Polres Pematangsiantar, AKP.Jhonny Pasaribu, dikonfirmasi kamis sore (22/08/2024) via WhatsApp : Terimakasih informasinya pak, kita lakukan penyelidikan. (tim globalcybernews)
Red