Sunday, October 13, 2024
spot_img
spot_img
HomeSejarahGen Saladin Channel :  Wasiat Osman  Ghazi , Pendiri Negeri Usmani
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Related Posts

Featured Artist

Gen Saladin Channel :  Wasiat Osman  Ghazi , Pendiri Negeri Usmani


.
Kontributor : Fahrul Fauzi
Diedit dan diselia oleh @gen.saladin
.
globalcybernews.com   –Kehidupan Osman Gazi, sang perintis pemerintahan Utsmani diwarnai dengan jihad dan dakwah di jalan Allah. Para ulama selalu mengelilinginya dan memberikan nasehat, baik berkaitan dengan masalah ketatanegaraan, implementasi syariah, atau pengendalian kekuasaan.
.
Sejarah telah memberi pelajaran kepada kita, saat Osman Gazi memberikan nasehat kepada anaknya di ranjang wafatnya. Wasiat yang dia ucapkan mengandung makna peradaban dan manhaj Syariah yang menjadi pedoman dalam pemerintahan Utsmani setelah dia wafat.
.
Osman Gazi berkata dalam wasiatnya, “Wahai anakku, janganlah kamu menyibukkan dirimu dengan sesuatu yang tidak diperintahkan oleh Rabb alam semesta. Jika kamu menghadapi kesulitan dalam masalah hukum, maka bermusyawarahlah dengan ulama-ulama yang mengerti agama.
.
Wahai anakku, hormatilah orang yang taat kepadamu dengan penuh bangga, dan berbuat baiklah kepada para tentara, dan janganlah setan memperdayakanmu karena banyaknya tentara dan harta. Janganlah engkau menjauhi ahli Syariah.
.
Wahai anakku, sesungguhnya kau tahu tujuan kita semua adalah mencari ridha Allah, Rabb alam semesta; dan sesungguhnya jihad meliputi semua cahaya agama kita di seluruh cakrawala sehingga ridha Allah akan turun kepada kita. 
.
Wahai anakku, kita bukanlah golongan manusia yang berperang karena dorongan nafsu untuk menguasai. Kita ini hidup di atas Islam dan untuk Islam pula kita mati. Inilah anakku apa-apa yang mesti kamu perhatikan.”
.
Dalam buku At Tarikh As Siyasi lid Daulatil Aliyah Al-Utsmaniyyah akan didapatkan wasiatnya dalam ungkapan berbeda. Dia mengatakan, “Ketahuilah wahai anakku, sesungguhnya penyebaran Islam itu, dan menyeru manusia pada hidayah, melindungi kehormatan kaum muslimin dan harta mereka, adalah amanah besar di atas lehermu; yang akan Allah tanyakan suatu saat tentangnya.”
.
Dalam buku Ma’sat Bani Utsman kita akan dapatkan satu riwayat lain dari wasiat Osman Gazi buat anaknya Orkhan. Dia berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya saya akan berpindah ke haribaan Tuhanku, saya akan sangat bangga jika kau menjadi sosok yang adil terhadap rakyatmu, berjihad di jalan Allah dan menyebarkan agama Islam.
.
Wahai anakku, saya wasiatkan padamu agar dekat dengan ulama, perhatikan mereka, hormatilah mereka, selalu lakukan musyawarah dengan mereka, sebab mereka tidak akan pernah menyuruh kecuali pada kebaikan.
.
Wahai anakku, janganlah kau sekali-kali melakukan perbuatan yang tidak Allah ridhai. Iika kau dapatkan kesulitan, maka bertanyalah kepada ulama ahli Syariah, sebab mereka akan menunjukimu kepada kebaikan.
.
Ketahuilah wahai anakku, bahwa jalan kita satu-satunya di dunia ini adalah jalan Allah, tujuan kita satu-satunya adalah menyebarkan agama Allah. Kita bukanlah orang yang mencari kedudukan dan dunia.”
.
Dalam buku Tarikh AI-Utsmani AI-Mushauwar terdapat beberapa ungkapan wasiat dari Osman Gazi yang mengatakan, “Wasiatku untuk anak-anakku dan teman-temanku, hendaknya kalian selalu menegakkan agama Islam yang tinggi dengan selalu menegakkan jihad di jalan Allah. Pegang eratlah panji Islam yang mulia di ketinggian dan kesempurnaan. Berbaktilah kalian kepada Islam, sebab Allah telah memberikan tugas kepada seorang hamba yang lemah sepertiku untuk menaklukkan negeri-negeri.
.
Pergilah kalian dengan kalimat tauhid ke negeri yang paling jauh dengan jihad di jalan Allah. Dan barangsiapa di antara keluarga yang meriyeleweng dari kebenaran dan keadilan, maka dia tidak akan pernah menerima syafaat Rasulullah ﷺ di Hari Mahsyar.
.
Wahai anakku, tidak ada di dunia yang tidak akan dijemput maut. Kini telah dekat ajalku sesuai dengan perintah Allah Yang Mahamulia. Maka saya serahkan negara ini kepadamu. Berlaku adillah dalam segala urusanmu…”
.
Wasiat ini telah menjadi manhaj dimana para penguasa Utsmani menjalankan roda kekuasaannya. Mereka selalu memperhatikan ilmu pengetahuan dan lembaga-lembaga riset ilmiah, memperhatikan kualitas militer dan lembaga-lembaganya, menghormati para ulama dan tetap konsisten dengan jihad ya

ng sukses menaklukkan negeri-negeri jauh yang mampu dijangkau tentara kaum kaum muslimin; sebagaimana mereka juga mampu menebarkan pemerintahan dan menebarkan peradaban.
.
Wasiat abadi inilah yang menjadi pegangan para penguasa Utsmani pada saat mereka berada di puncak kekuasaan, kemuliaan dan kekokohan. 
.
Saat Osman Gazi meninggal, dia telah mewariskan Kekhalifahan Utsmani dengan luas 16.000 km persegi. Dengan negara yang baru lahir ini, dia telah bisa menembus laut Marmarah, dengan bala tentaranya dia telah berhasil mengancam dua kota utama Byzantium kala itu, yakni Azniq dan Burusah.

ng sukses menaklukkan negeri-negeri jauh yang mampu dijangkau tentara kaum kaum muslimin; sebagaimana mereka juga mampu menebarkan pemerintahan dan menebarkan peradaban.
.
Wasiat abadi inilah yang menjadi pegangan para penguasa Utsmani pada saat mereka berada di puncak kekuasaan, kemuliaan dan kekokohan. 
.
Saat Osman Gazi meninggal, dia telah mewariskan Kekhalifahan Utsmani dengan luas 16.000 km persegi. Dengan negara yang baru lahir ini, dia telah bisa menembus laut Marmarah, dengan bala tentaranya dia telah berhasil mengancam dua kota utama Byzantium kala itu, yakni Azniq dan Burusah.

Red

Latest Posts