globalcybernews.com -Nama aslinya sih, bukan Karto Glinding. Tapi karena caranya mensikapi hidup ini melakukannya seperti bola yang menggelinding pasrah, hingga lebih banyak menikmati keberuntungan yang diperoleh tanpa pernah dia duga sebelumnya.
Namun tampaknya, karena dia selalu menerima apa yang akan terjadi tanpa pernah perduli pada apa yang akan dia dapat– bahkan dampak dan akibatnya pun — dia jadi terkesan tidak pernah kecewa atau menyesal karena harus menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan maupun selera yang tak pernah terbenam dalam benaknya.
Jadi sungguh dia hidup seperti air yang mengalir tak pernah berhenti sejenak pun untuk menuju muara yang dia percaya nun di sana itu semua pilihan akan dapat dia lakukan sesuai dengan suka cita selera keinginan hatinya.
Itulah sebabnya dia tetap berjalan terus tanpa perduli pada apa yang hendak dikatakan orang terhadap pilihan sikapnya yang sudah berulang kali dikatakan sejumlah sahabat maupun kerabat dekatnya bahwa pilihan sikapnya itu sungguh ganjil dan terkesan naib, karena tidak jamak dilakukan atau menjadi pilihan banyak orang.
Pendek kata, cara hidup dan pilihan sikapnya dalam menghadapi berbagai masalah sehari-hari termasuk dalam usaha merangkai masa depan hidupnya, sulit dipahami oleh orang kebanyakan . Sehingga banyak hal yang dia lakukan nyaris tidak satu pun bisa dipahami dan diduga diapapun sebelumnya. Karena terlalu banyak hal yang terjadi begitu saja, tanpa pernah bisa di duga. Maha itu, banyak orang yang sudah mengenal dirinya cukup dekat, tiba-tiba menjadi terperangah kaget dan tidak percaya kalau dalam kondisi ekonominya yang sangat parah, tiba-tiba dia minta dido’akan karena akan segera menunaikan ibadah haji.
Kecuali tidak percaya terhadap kemampuan ekonominya yang selalu minus itu, selama bergaul dan mengenal dirinya hampir semua orang tidak pernah melihat dirinya melakukan sholat baik secara sendiri maupun berjamaah. Tak sedikit pula diantara sahabat dan kerabatnya yang terkagum takjub, karena saat hendak berangkat ke Tanah Suci, Mekkah, ia mampu menyebut sejumlah ayat dan hadis yang sangat meyakinkan bahwa dirinya akan menunaikan ibadah haji yang sungguh tidak sedikit memerlukan ongkos dan biaya, utamanya dalam kondisi ekonomi sekarang yang justru sedang morat-marit tidak karu-karuan juntrungannya. Dimana hampir semua orang dalam kondisi yang sulit dan memprihatinkan. Sebab untuk sekedar bertahan hidup saja, sudah merupakan keberuntungan yang tidak terhingga dan patut disyukuri. Lantaran kondisi umumnya sudah melewati ambang batas. Biaya hidup sungguh sudah tidak mampu diatasi dengan cara dan akal yang waras.
Banten, 4 Agustus 2024
Red