Tuesday, May 20, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeSejarahMengenal "Enrique Maluku" Merupakan Seorang Pemuda Asal Indonesia yang Tercatat Sebagai Pengeliling...
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Related Posts

Featured Artist

Mengenal “Enrique Maluku” Merupakan Seorang Pemuda Asal Indonesia yang Tercatat Sebagai Pengeliling Dunia Pertama Dalam Sejarah.

GlobalCyberNews.Com  -Namun, sejumlah sejarawan memiliki pendapat yang berbeda mengenai asal usul Enrique. Ada yang menyebut dia berasal dari Malaka, Sumatera, Maluku, serta dari Cebu. Nama Enrique Maluku kadang disebut juga Henrique el Negro (Portugal), Enrique el Negro (Spanyol), Enrique de Malacca atau Enrique de Molucca.

Enrique Maluku merupakan pemuda keturunan Melayu. Dia ikut serta dalam ekspedisi pelayaran Ferdinand Magellan, penjelajah asal Eropa yang memiliki misi mengelilingi dunia. Enrique Maluku bergabung dalam misi Magellan usai dia dibebaskan sebagai budak dari rampasan perang di Malaka.

Dalam ekspedisi itu, Enrique Maluku menjadi orang pertama di dunia yang berhasil mengelilingi dunia. Misi pelayaran yang dilakukan Enrique Maluku dan Magellan saat itu juga melibatkan seorang Navigator asal Spanyol, Sebastian De Elcano.

Meski berada dalam ekspedisi yang sama saat itu, sebenarnya Ferdinand Magellan, Sebastian De Elcano, dan Enrique Maluku memulai perjalanan keliling dunia dengan titik mulai yang berbeda serta pencapaian yang berbeda.

Dikutip dari buku berjudul ‘Pengeliling Bumi Pertama adalah Enrique Maluku’ karya Helmy Yahya dan Reinhard R. Tawas yang terbit tahun 2014, disebutkan bahwa Magellan memulai perjalanan keliling dunianya saat dia diutus oleh Alfonso D’Albuquerque dalam misi penaklukan Malaka. Magellan saat itu berlayar melalui Laut Cina Selatan, terus ke utara Kalimantan, mencapai Brunei, lalu kembali ke Malaka.

Sementara itu, Enrique memulai perjalanan keliling dunia saat dia berlayar dari Ambon menuju Palembang pada tahun 1503. Enrique saat itu sempat menetap ke Palembang sebelum akhirnya kembali ke Malaka.

Sedangkan, Elcano memulai perjalanan keliling dunianya dalam ekspedisi pelayaran menuju pulau rempah-rempah bersama Magellan dan Enrique Maluku pada 20 September 1519. Ekspedisi yang dilakukan saat itu bertujuan untuk menemukan Maluku yang dikenal sebagai pulau rempah-rempah.

Pada masa itu Maluku yang dikenal kaya akan rempah-rempah menjadi tujuan para penjelajah Eropa karena merupakan komoditas yang mahal bagi bangsa Eropa. Para penjelajah Eropa berusaha menemukan Maluku melalui jalur laut untuk memperoleh rempah-rempah secara langsung dari asalnya.

Upaya Magellan Mencari Dukungan untuk Memulai Ekspedisi

Ferdinand Magellan yang merupakan seorang bangsawan dan navigator Portugal pada mulanya berniat melakukan ekspedisi tersebut dengan meminta dukungan dari rajanya, Manuel I. Namun, Raja Manuel I menolak memberi dukungan dan menilai rute pelayaran Magellan spekulatif karena berbeda dari rute yang sudah dirintis Vasco da Gama sebelumnya.

Meski pun menolak usulan tersebut, Raja Manuel I kala itu mengizinkan Magellan untuk menawarkan usulannya ke tempat lain. Peristiwa itu terjadi pada bulan September 1517.

Akhirnya, pada akhir Oktober di tahun yang sama, Magellan pergi ke Sevilla dan menjadi warga negara Spanyol. Saat itu Magellan berupaya meyakinkan Raja Charles I yang menjadi raja baru Spanyol kala itu untuk mendukung proyek pelayarannya menuju pulau rempah-rempah.

Untuk lebih meyakinkan Raja Charles I, Magellan lalu membawa Enrique yang sangat memahami rute Hindia, memahami adat-istiadat, serta menguasai berbagai bahasa termasuk Portugal dan Spanyol. Atas kepiawaiannya itu, Enrique Maluku menjadi sosok yang sangat dibutuhkan oleh Magellan untuk mewujudkan impiannya menemukan Maluku dari rute barat.

Persiapan Ekspedisi
Setelah mendapatkan dukungan dari Raja Charles I, maka dimulailah persiapan ekspedisi tersebut. Kerajaan lalu mempersiapkan lima kapal dengan ukuran yang relatif tidak terlalu besar agar mudah bermanuver, tapi cukup kuat untuk mengarungi ombak dan badai di lautan.

Kapal-kapal tersebut ditambah dengan berbagai meriam, serta dilengkapi bekal makanan yang cukup untuk dua tahun. Dalam proyek pelayaran menemukan pulau rempah-rempah tersebut, Raja Charles I menugaskan 237 pelaut untuk ikut berlayar bersama Magellan.

Adapun 5 kapal yang digunakan dalam ekspedisi tersebut yaitu Trinidad, San Antonnio, Conception, Victoria, dan Santiago. Kapal Trinidad sebagai flashgip, menjadi kapal yang ditumpangi Magellan dalam ekspedisi tersebut.

Armada Maluku (sebutan untuk Armada Magellan) berangkat dari Sevilla pada tanggal 10 Agustus 1519, armada ini berlayar melalui Sungai Guadalquivir menuju pantai San Lucar de Barrameda. Kapal-kapal tersebut mulai berlayar dari San Lucar de Barrameda memasuki Samudera Atlantik pada 20 September 1519.

Perjalanan panjang yang dilalui dalam ekspedisi tersebut, tak lepas dari sejumlah peristiwa-peristiwa yang mencekam. Bahkan, baru enam hari berlalu usai kapal meninggalkan pelabuhan, Magellan menerima surat yang menyebutkan bahwa beberapa kapten bersekongkol untuk membunuhnya.

Armada juga sempat berhenti di Kepulauan Canary untuk menambah perbekalan dalam kapal. Hal itu dilakukan usai Magellan menyadari bahwa para pemasok memperdayai mereka dalam hal jumlah bekal dan kualitasnya.

Bahkan, Raja Portugal, Alfonse I mengirimkan dua armada untuk menghentikan dan menangkap Magellan bersama armadanya karena dianggap telah berkhianat. Untuk menghindari kedua armada utusan Portugis itu, Magellan pun memerintahkan armadanya untuk berlayar ke selatan sepanjang pantai Afrika.

Dalam pelayaran yang dilakukan, tak jarang armada tersebut dihadapkan pada kondisi cuaca buruk berupa angin kencang hingga badai. Namun, tak jarang pula arah angin justru memberikan keuntungan dan mempermudah perjalanan mereka menuju pulau rempah-rempah.

Pada Desember 1519, mereka juga sempat singgah di sebuah tempat yang saat ini menjadi Rio de Janeiro. Dalam persinggahan tersebut, para awak kapal bersenang-senang, membuat stok makanan, hingga memperbaiki bagian-bagian kapal yang rusak.

Peristiwa Pemberontakan yang Menewaskan 2 Kapten Kapal

Untuk mengantisipasi waktu pelayaran yang panjang ke depannya, Magellan sebagai Kapten Armada mulai mengurangi jatah ransum para awak kapal serta membuat mereka selalu sibuk. Langkah antisipasi itu membuat para awak, utamanya yang berasal dari Spanyol mulai membangkang, bahkan menyebabkan terjadi pemberontakan pada 2 April 1520 tengah malam.

Berkat kepandaiannya, Magellan berhasil mengatasi situasi pelik tersebut. Namun, dalam perkelahian itu, Luiz Mendoza, Kapten Kapal Victoria terbunuh. Kemudian, Gaspar de Quesada, Kapten kapal Conception dieksekusi dan jenazahnya diseret, dibelah dua, lalu dipamerkan untuk menanamkan rasa takut.

Sementara itu, dua konspirator lainnya yaitu Juan de Cartagena (Kapten Kapal San Antonio) dan seorang pendeta Sanchez de la Reina ditinggalkan begitu aja di pantai ketika armada melepas sauh.

Usai peristiwa tersebut, armada kembali melanjutkan perjalanan menuju pulau rempah-rempah. Mereka lagi-lagi menghadapi hantaman angin kencang serta ancaman bahaya karena perbekalan yang semakin menipis.

Pertempuran di Kepulauan Mariana
Pada tanggal 6 Maret 1521, Magellan dan pasukannya tiba di Kepulauan Mariana setelah 98 hari berada di samudera terbuka. Di tempat ini, sempat terjadi perkelahian antara awak kapal dengan penduduk setempat.

Magellan yang mengetahui bahwa sekoci kapten dicuri lalu mengirim kelompok penyerang ke pantai. Mereka membakar rumah-rumah penduduk dan mengakibatkan tujuh orang penduduk asli terbunuh.

Karena Kepulauan Marina bukan Kepulauan Maluku, maka Magellan bersama pasukannya kembali bergerak meninggalkan daratan dan berlayar ke arah barat.

Pada 16 Maret, armada mencapai pulau Homonhon di pinggir luar Kepulauan Filipina. Magellan pada mulanya sempat mengira bahwa mereka telah mencapai ‘kepulauan yang dijanjikan’, kepulauan rempah-rempah.

Dia kemudian sadar bahwa tempat itu bukanlah pulau rempah-rempah yang mereka tuju setelah mengetahui Enrique Maluku tidak mampu mengerti bahasa yang dipakai oleh penduduk setempat saat mencoba berkomunikasi.

Enrique Menuntaskan Perjalanan Mengelilingi Bumi

Pada tanggal 7 April 1521, Magellan bersama timnya sampai di Cebu, Filipina. Saat itulah Enrique melengkapi perjalanan keliling dunianya sekaligus menjadikannya orang pertama yang mengelilingi dunia dalam sejarah.

Magellan yang kala itu Kapten Armada tidak sempat menuntaskan perjalanan keliling dunianya. Dia mati terbunuh di Mactan, Filipina pada 27 April 1521 dalam sebuah pertempuran sengit.

Setelah peristiwa itu, mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju pulau rempah-rempah. Armada Maluku itu sempat singgah di beberapa tempat sebelum akhirnya tiba di empat buah pulau yang diyakini merupakan bagian dari Kepulauan Maluku pada 6 November 1521.

Pada tanggal 8 November 1521, Armada Maluku memasuki pelabuhan Tidore. Usai melakukan perjanjian dagang dengan Raja Tidore, Sultan Al-Mansur, para awak kapal pun mengisi dua kapal mereka yang tersisa dengan penuh cengkeh.

Kapal Victoria meninggalkan Maluku lebih dulu dan berhasil kembali di Sanlucar de Barrameda pada tanggal 6 September 1522. Dengan kembalinya Armada ke Sanlucar de Barrameda, maka Elcano telah menuntaskan perjalanan keliling dunianya, selang 17 bulan setelah Enrique.

Sementara itu, kapal Trinidad juga menyusul setelah diperbaiki. Namun, mereka tertangkap oleh Portugal yang mendapatkan perintah dari Manuel I untuk mencari Armada Maluku dan menangkap Magellan.

Red

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts