
GlobalCyberNews.Com -Jakarta – Percepatan transformasi digital menjadi faktor kunci dalam meningkatkan daya saing industri dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, berbagai sektor terus mengadopsi teknologi baru guna meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan layanan digital yang lebih inklusif.
Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Ririek Adriansyah, menegaskan bahwa transformasi digital harus dilakukan secara strategis agar mampu memberikan dampak luas bagi ekosistem industri. “Strategi transformasi yang kami jalankan terus menunjukkan hasil positif dalam memperkuat infrastruktur digital nasional. Kami optimis digitalisasi akan mendorong pertumbuhan bisnis di berbagai sektor serta menciptakan nilai tambah bagi masyarakat,” ujarnya dalam silaturahmi dengan beberapa pemimpin redaksi media di Jakarta, Kamis (7/3).
Salah satu inisiatif yang saat ini berkembang adalah implementasi Fixed-Mobile Convergence (FMC), yang mengintegrasikan layanan tetap dan seluler guna meningkatkan efisiensi operasional dan memperluas jangkauan layanan. Menurut Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Heri Supriadi, langkah ini tidak hanya berdampak pada efisiensi bisnis, tetapi juga membuka peluang kolaborasi dengan berbagai penyedia layanan internet untuk meningkatkan konektivitas nasional.
Di sektor infrastruktur, optimalisasi jaringan melalui PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) menjadi langkah penting dalam memaksimalkan produktivitas aset fiber optik. Direktur Group Business Development Telkom, Honesti Basyir, mengungkapkan bahwa inisiatif ini bertujuan memperluas akses bagi mitra eksternal guna meningkatkan kapabilitas jaringan nasional. “Kami ingin memastikan infrastruktur digital Indonesia semakin andal dan mampu bersaing di tingkat global,” katanya.
Sementara itu, pengembangan pusat data (data center) menjadi prioritas dalam mendukung kebutuhan komputasi dan penyimpanan data. Direktur Enterprise and Business Service Telkom, FM Venusiana, menyebut bahwa kapasitas data center nasional terus diperluas, termasuk pembangunan hyperscale data center di Cikarang dan Batam. “Kami membuka peluang kemitraan strategis untuk semakin memperkuat kapasitas dan daya saing pusat data nasional,” jelasnya.
Selain infrastruktur, layanan berbasis kecerdasan buatan (AI), komputasi awan (cloud), dan keamanan siber (cybersecurity) juga semakin diakselerasi. Penguatan segmen Business-to-Business (B2B) menjadi langkah strategis dalam membantu pelaku usaha beradaptasi dengan teknologi digital. “Kami terus memperluas penetrasi di segmen B2B dengan lebih dari 1.500 sertifikasi talenta di bidang IT Services, Cloud, dan Cybersecurity,” tambah Ririek.
Dengan berbagai langkah transformasi yang terus dikembangkan, penguatan ekosistem digital diharapkan dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi nasional. “Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan beradaptasi guna memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan serta memberikan kontribusi nyata dalam mendorong digitalisasi di Indonesia,” pungkas SVP Group Sustainability and Corporate Communication Telkom, Ahmad Reza.
Transformasi digital yang berkelanjutan diharapkan mampu meningkatkan daya saing nasional serta mempercepat terwujudnya ekosistem ekonomi digital yang inklusif, inovatif, dan berdaya saing tinggi.
Red