
GlobalCyberNews.Com -Militer melaporkan dalam berita 26 Maret 2025, Direktorat Intelijen Militer Ukraina (HUR) meyakini jika rezim Vladimir Putin akan menjadikan Polandia sebagai sasaran agresi selanjutnya.
Apalagi, negara sekutu Amerika Serikat (AS) dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) itu berbatasan langsung dengan wilayah eksklave Rusia, Kaliningrad.
Di sisi lain, Perang Rusia-Ukraina yang sudah berlangsung lebih dari tiga tahun menjadi pelajaran penting bagi Polandia yang harus meningkatkan kekuatan militernya.
Bagaimana tidak, Wakil Biro Keamanan Nasional, Letnan Jenderal Dariusz Lukowski, mengatakan bahwa militer Polandia hanya memiliki amunisi untuk perang hanya dalam waktu dua minggu.
“Konflik Ukraina memberi Warsawa waktu untuk membangun kembali kapasitas militernya,” ucap Lukowski dikutip VIVA Militer dari Russia Today.
“Polandia memiliki amunisi untuk bertahan hingga dua minggu jika terjadi perang, hingga pasukan sekutu tiba,” katanya.
Lebih lanjut Lukowski mengatakan jika negaranya saat ini telah meningkatkan produksi senjata, untuk memenuhi kapasitas militer dalam menghadapi potensi ancaman agresi pasukan Rusia.
Kembali lagi, Polandia berbagi perbatasan sepanjang 144 mil (231,7 kilometer) dengan daerah kantong Kaliningrad milik Rusia.
Di sisi lain, Moskow kerap membantah memiliki ambisi agresif terhadap negara-negara NATO. Rusia juga menegaskan jika konflik Ukraina dipicu oleh perluasan blok militer ke arah perbatasan Rusia.
Mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Bersenjata Polandia itu mengungkap, situasi paling kritis terjadi pada amunisi untuk sistem persenjataan lama. Sebab produksinya sudah dihentikan.
“Saya yakin bahwa bergantung pada bagaimana pertempuran berlangsung, kami dapat mempertahankan operasi pertahanan selama satu atau dua minggu dengan tingkat persediaan saat ini,” ujar Lukowski.
Dikutip dari : www.viva.co.id
Red