Global Cyber News.Com. -Banten – Di tengah maraknya isu ketidakadilan dan dugaan tebang pilih dalam penegakan hukum, muncul gelombang kesadaran di tengah masyarakat untuk membela kebenaran, terutama bagi kalangan masyarakat kecil. Fenomena ini mendorong lahirnya banyak Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan firma hukum independen yang hadir dengan semangat sosial, bukan sekadar profesional.
Kondisi sosial yang penuh dengan ketimpangan, keberagaman latar belakang ekonomi, dan dominasi kekuasaan tertentu, telah membuat sebagian kalangan merasa terpinggirkan. Tidak sedikit pula oknum yang menyalahgunakan kekuasaan demi kepentingan pribadi atau kelompok. Di sisi lain, masyarakat pun mulai menyadari pentingnya pendampingan hukum yang netral, berintegritas, dan berpihak pada keadilan.
Sebagai respons atas kondisi ini, para tokoh profesi dari berbagai bidang membentuk dan mengembangkan lembaga-lembaga hukum yang memiliki komitmen tinggi dalam memperjuangkan hak asasi manusia. Mereka bekerja dengan prinsip transparansi, prosedur yang sah, dan menjunjung tinggi nilai keadilan sosial.
Tokoh-tokoh ini berharap, melalui gerakan ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan akses hukum yang adil, tapi juga menjadi pribadi yang berani, mandiri, dan taat hukum. Selain itu, diharapkan aparat penegak hukum, instansi pemerintah, serta para pemangku kebijakan turut aktif menciptakan sistem hukum yang terbuka dan bebas dari diskriminasi.
Dengan semangat gotong royong dan keadilan sosial, masyarakat diharapkan mampu membentuk budaya hukum yang adil, beradab, dan berpihak pada kebenaran. Sebuah langkah menuju Indonesia yang lebih setara dan bermartabat. Diungkapkan oleh narasumber
Red
