Sunday, July 20, 2025
HomeUncategorisedH.Padly Nursal: Masih Ada Waktu Bangkit Bagi Kader   PPP  Sumut
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Related Posts

Featured Artist



H.Padly Nursal: Masih Ada Waktu Bangkit Bagi Kader   PPP  Sumut

GlobalCyberNews.Com-Medan I Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Indonesia dewasa ini sedang mengalami proses dinamika politik yang berkembang di tengah masyarakat dan mengakibatkan turunnya kepercayaan publik terhadap partai Islam.

Suasana ini juga dilengkapi dengan perubahan sikap besar masyarakat yang mempengarhuhi laju perjalanan politik di Indonesia. Akibatnya Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menjadi catatan terburuk sepanjang sejarah pelaksanaan Pemilu-Pemilu sebelumnya. Benarkah politik uang lebih mengerikan daripada tsunami?

“PPP di Indonesia, terutama Sumatera Utara (Sumut) pada Pemilu 2024 memang mengalami penurunan perolehan wakil rakyat di provinsi dan kabupaten/kota. Apalagi partai ini tidak masuk ambang batas Parpol sehingga tidak bisa menempati wakilnya di DPR RI,” kata Kader PPP Sumut, H.Padly Nursal di kediamannya, Jalan STM Medan belum lama ini.

Untuk itu, lanjut Fadly Nursal, sebagai salah satu kader PPP di Indonesia, pihaknya menghimbau kepada kader partai berlambang Kabah ini untuk sama-sama bangkit ke depan.

“Masih ada waktu berbenah diri untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.sehingga dapat meraih kejayaan seperti semula. Namun untuk menggapainya tentu saja dibutuhkan kemauan dan kerja keras bersama,” ucap Padly Nursal yang juga pengurus pusat PPP.
Ia juga merasa yakin dapat meningkatkan perolehan suara di provinsi dan kabupaten/kota pada Pemilu tahun 2029 mendatang dengan sentuhan keagamaan sampai ke pelosok desa.

Kuncinya cuma satu, kemauan keras bersama. “Tanpa kebersamaan, jangan harap kita bisa mengulang kejayaan PPP,” tambah Fadly Nursal.
Ketika disinggung adanya kader militan beralih ke partai lain, Padly Nursal menyebutkan, di PPP tak ada kader militan pindah partai. Kalau ada yang pindah,, itu bukan kader militan partai ini.

Lebih jauh Padly Nursal mengakui bahwa Pemilu serentak tahun 2024 yang menggabungkan pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) menjadi catatan terburuk sepanjang sejarah pelaksanaan Pemilu-Pemilu sebelumnya. “Suasana yang terjadi pada Pemilu 2024 lalu itu lebih mengerikan daripada Tsunami.

Pasalnya sebagian masyarakat tidak lagi mengindahkan nilai-niai demokrasi, namun lebih mementingkan ‘wani piro’ yang sudah terbangun baik menjelang maupun pada malam hari H, Pemilu lewat serangan pajar (SP). “Permainan inilah yang tak bisa diikuti kader-kader PPP di provinsi dan kabupaten/kota,” sebutnya.
“Jadi tak salah, lanjutnya jika ada orang yang menggambarkan Pemilu 2024 lalu itu lebih mengerikan daripada Tsunami. Karena ada dugaan nilai-nilai hakiki yang ada di dalam demokrasi ditenggelamkan atau diabaikan demi menggapai kemenangan. Ini seharusnya tidak boleh terjadi seperti itu.

Seperti diketahui, pada Pemilu 2024 lalu, PPP Sumut, hanya memperoleh 1 kursi di Dapil IV dengan wilayah kabupatten Serdang Bedagai (Sergai) di Kota Tebing Tinggi dan sebagian besar kabupaten/kota di Sumjut. Sedangkan di DPRD Medan, kosong. Pada Pemilu 2019, partai ini masih menampatkan kadernya di DPRD Kota Medan, (de)

Red

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts