
JJacub Erestee :
Global Cyber News.Com. -Bermula dari sejarah silsilah Nabi Ibrahim Alaihisalam yang menikah dengan Sarah memiliki putra Nabi Ishak. Sedangkan pernikahan Nabi Ibrahim dengan Hajar melahirkan Nabi Ismail yang merupakan nenek moyang bangsa Arab yang menjadi silsilah dari Nabi Muhammad SAW. Dari kedua garis keturunan Nabi Ibrahim AS ini sejarah agama Islam, Yahudi dan Kristen bermula.
Nabi Ibrahim berasal dari kota Ur, Mesopotamia (Irak). Ia merantau sesuai perintah Tuhan sampai ke Kanaan (Palestina dan Israel), pada kisaran abad ke-20 SM sampai 18 SM. Sedangkan Nabi Muhammad SAW hidup antara tahun 570 M hingga 632 M. Artinya, terpaut sekitar 28 hingga 30 abad.
Nabi Ismail yang sebagai leluhurnya Nabi Muhammad, merupakan saudara tua dari Nabi Ishak yang menjadi cikal bakal bangsa Palestina dan Israel. Meski dalam sejarahnya, Nabi Ibrahim lebih dahulu menikah dengan dengan Sarah yang memberi Nabi Ibrahim seorang pembantu bernama Hajar, sebagai Ibu dari Nabi Ismail yang menjadi saudara tua dari Nabi Ishak dari ayah yang sama namun berbeda ibu itu.
Sarah sendiri memang berasal dari negeri Kanaan — yang kini disebut Palestina dan Israel — dan anaknya dari keturunan Ishak kini menjadi leluhurnya bangsa Palestina dan Israel. Sedangkan Hajar berasal dari Mesir.
Pada mulanya, Ka’bah bukanlah masjid seperti yang terlihat sekarang, tapi hanya sebuah bangunan suci atau rumah ibadah yang pertama kali didirikan untuk menyembah Tuhan. Jadi, Ka’bah bisa diketahui sudah ada sejak jaman Nabi Ibrahim tahun 1800 Sebelum Masehi. Karena Ka’bah dibangun semasa hidup Nabi Ibrahim AS bersama putranya Nabi Ismail atas perintah Allah untuk menjadi rumah ibadah, yaitu Baitullah yang menjadi satu arah (kiblat) untuk menyembah Allah dari sisi manapun.
Sejak jaman Nabi Muhammad dikukuhkan menjadi pusat ibadah bagi umat Islam dengan membangun Masjidil Haram — mesjid tertua dan terbesar yang mengelilingi Ka’bah sebagai tempat solat dan menunaikan ibadah haji sampai sekarang. Artinya, minimal sejak masa kehidupan Nabi Muhammad, ibadah haji dan segenap rangkaian ritual keagamaan seperti yang berlangsung sampai sekarang tetap terjaga dan konsisten ditaati oleh umat Islam yang ada di seluruh dunia.
Dari Nabi Yakup — Israel — keturunan langsung dari Nabi Ishak memiliki 12 orang anak. Dari 12 saudara inilah Bani Israel. Nabi Ishak mempunyai anak bernama Nabi Yakub yang menurunkan Nabi Yusuf. Lalu dari suku Yehuda melahirkan Nabi Daud, kemudian Nabi Sulaiman. Dari Bani Israel inilah muncul Nabi Musa AS, Nabi Harun, Ilyas, Ilyasa, Zakaria, Yahya dan Nabi Isa yang menjadi Nabi terakhir dari kalangan Bani Israel.
Begitulah kisah sejarah tentang Ka’bah yang terletak di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi merupakan tempat paling suci dalam keyakinan umat Islam. Bahkan dari kisah Isra dan Mi’raj, lokasi Masjidil Haram merupakan jarak terdekat menuju langit ke tujuh, sehingga menjadi pilihan tempat bagi Nabi Muhammad melakukan Mi’raj. Dan Ka’bah menjadi pusat umat Islam menghadap kiblat saat melakukan solat. Sebagai totok sentral tempat menunaikan ibadah haji dan umrah. Hingga kini menjadi simbol dari persatuan dan kesatuan umat Islam di dunia yang percaya pada kehidupan kelak di akherat. Artinya, Ka’bah merupakan simbol dari pusat spiritual sekaligus identitas bagi umat Islam dari belahan dunia manapun.
Mekkah yang berada pada lembah bukit menjadi tempat yang sangat strategis menjadi benteng pertahanan dalam arti fisik maupun spiritual. Mekkah berada pada persimpangan jalur perdagangan, sehingga sungguh strategis dalam arti geopolitis, geoekonomi maupun geobudaya dan geokeagamaan. Sehingga memungkinkan Islam berkembang ke berbagai arah serta bidang maupun ilmu dan kebudayaan tiada membuat kecemasan dan kekhawatiran bagi umat manusia di dunia.
Sebab dari pemaknaan Aidul Qurban itu sendiri artinya adalah upaya dan usaha menghilangkan sikap dan sifat hewan yang rakus dan tamak, tiada keperdulian kepada pihak lain. Termasuk kepada sesama manusia, alam semesta dan Sang Maha Pencipta. Jadi, dalam upacara sakral yang penuh bernilai spiritual dalam penyembelihan hewan qurban itu adalah simbolika dari mengentaskan sikap dan sifat hewan dari sikap dan sifat mulia manusia sebagai khalifatullah — wakil Tuhan — di bumi.
Banten, 6 Juni 2025
Red