Friday, June 13, 2025
HomeUncategorised*Sifat dan Sikap Dalam Dimensi Spiritual Yang Sakral Mengutamakan Proses Menjadi Agar...
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Related Posts

Featured Artist


*Sifat dan Sikap Dalam Dimensi Spiritual Yang Sakral Mengutamakan Proses Menjadi Agar Dapat Terus Terjadi*

Jacob Ereste :

Global Cyber News.Com. -Sifat adalah ciri mendasar atau watak pembawaan yang melekat pada seseorang, makhluk lain, atau sesuatu yang membentuk karakter atau jatidirinya. Bagi manusia, watak itu mencerminkan kecenderungan dari perilaku atau respon emosional, seperti jujur, sabar, keras kepala, pembohong, pemarah, suka berjanji palsu. Jadi esensinya sifat itu adalah hakikat atau identitas yang membedakan dan menentukan cara berpikir, merasakan dan bertindak.

Pada dasarnya sifat itu erat kaitannya sikap dalam merespon sesuatu atau situasi tertentu. Namun sikap, dapat lebih mudah berubah, karena sangat tergantung pada pengalaman, situasi tertentu serta perkembangan pemahaman terdapat suatu masalah yang belum diketahui lebih dalam sebelumnya. Karena itu sikap sopan, dan sikap kritis terhadap suatu kebijakan dapat dilakukan berdasarkan kondisi, situasi dan pemahaman tertentu yang berbeda dari pengetahuan serta pemahaman sebelumnya.

Dalam kata lain, sifat itu siapa kita yang sesungguhnya. Sedangkan sikap adalah bagaimana cara merespon sesuatu yang sedang telah atau sedang dan akan terjadi kemudian. Jadi, esensi dari sikap adalah cerminan dari nilai, keyakinan dan cara berpikir seseorang yang diwujudkan dalam cara mengapresiasi atap menghadapi suatu situasi, atau terhadap seseorang maupun peristiwa tertentu.

Secara mendasar, sikap mencerminkan orientasi batin terhadap sesuatu yang diyakini atau dirasakan. Dan yang terpenting, bahwa sikap itu adalah wujud dari pilihan yang sadar, karena dibentuk, diarahkan serta diubah sesuai dengan kehendak yang diinginkan. Dan yang paling esensial dari dari suatu sikap itu adalah menjadi landasan tindakan serta perilaku yang diwujudkan kemudian. Karenanya, sikap itu akan menjadi identitas moral dan watak sosial yang menunjukkan suatu nilai — baik atau buruk — dari diri seseorang. Karena itu, sikap bukan hanya sekedar reaksi spontan, tetapi merupakan ekspresi dari kesadaran serta nilai-nilai yang dipegang teguh oleh yang bersangkutan.

Dalam perspektif kesadaran manusia sifat dan sikap itu sesungguhnya dominan berada pada wilayah spiritual, bukan di dalam habitat intelektual. Karena yang paling dominan menentukan sikap dan sifat itu adalah bisikan batin. Seperti misteri cinta, kangen hingga getaran romantik yang membangun suasana hati dalam kegembiraan dan sedih. Jadi sifat dan sikap sebagai bagian dari kesadaran spiritual, tidak bisa sepenuhnya diklaim oleh logika dari alur pemikiran intelektual semata. Keduanya dominan muncul dari bisikan batin atau suara hati — persis seperti cinta, rindu atau empati — yang acap tak mampu dijelaskan secara rasional, namun tetap kuat dan teguh untuk bertindak atas dasar keyakinan seperti banyak hal yang diajarkan dan dituntunkan oleh agama.

Pada intinya, bila sifat itu menunjukkan siapa kita yang sesungguhnya, maka sikap akan menunjuk apa yang hasilkan dari apa yang telah kita lakukan. Begitulah sifat membentuk karakter, dan sikap akan menunjukkan nilai dari apa yang dapat dilakukan dengan hasil yang nyata. Maka nilai-nilai spiritual yang dihasilkan dapat dihitung tidak dalam bilangan angka-angka. Sebab spiritualitas, bukan mengutamakan hasil, tetapi proses menjadi agar dapat terus terjadi.

Banten, 10 Juni 2025

Red

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts