
GlobalCyberNews.Com-Medan I Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) H.Ikhwansyah Nasution berharap Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan Kementerian Kesehatan Selektif dalam mengeluarkan Istitoah (surat rekomendasi layak sehat)kepada calon jemaah haji (calhaj) yang akan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah.
“Ini sangat penting dan harus dicermati dengan seksama. Karena di kloter 9 tidak sedikit calhaj yang tidak layak berangkat haji tapi bisa memperoleh istitoah,” kata Ikhwansyah kepada wartawan di kantor KBIH Adliyah Medan, Minggu,(22//6/2026).
Jadi, lanjutnya, jika seleksi kesehatan di Dinkes benar-benar selektif, maka calhaj yang berangkat tidak ada lagi jemaah haji yang kena stroke, resti, resti dan penderita kanker.
“Bayangkan di kloter ini ada yang memiliki penyakit kanker stadium IV. Kog bisa lolos. Seharusnya tidak boleh diberangkatkan, ” kata Ikhwansyah seraya mengakui bahwa jemaah kami yang memiliki kanker sadium IV akhirnya meningval dunia.
Saat ditanyakan bagaimana dengan peraturan baru digelar tahun ini, Syarikah, H.Ikhwansyah Nasution menyebutkan pelaksanaan 8 Syarikah yang diterapkan pemerintah Arab Saudi memang belum memenuhi harapan. Karena tidak sedikit pembimbing ibadah yang tertinggal dengan jemaahnya saat pelaksanaan perjalananh puncak haji Armuzna
“Sebaiknya Syarikah dilaksanakan dengan zona beberapa provinsi sehingga nantinya tidak ada lagi yang terpisah-pisah, terutama saat Armuzna
Pemerintah juga akan sangat terbantu mengelompokkan karena berbasis syarikah, kia tau. karena syarikah tendanya juga terpisah, ungkap Ikhwan. (lam)
Red