GlobalCyberNews.Com -Saya sudah cukup sering menjawab pertanyaan serupa. Pada intinya pesawat yang beroperasi pada kapal induk perlu spesifikasi khusus.
Yang paling pertama adalah penggunaan tailhook – benda yang seperti tongkat di ekor pesawat. Fungsi benda ini adalah untuk mengaitkan ekor pesawat pada arresting gear saat akan mendarat.
Landasan pada kapal induk sangat pendek, terlalu pendek bagi sistem pengereman pesawat untuk berhenti saat mendarat. Oleh karena itu pengereman harus dibantu dengan arresting gear. Selain itu landing gear yang digunakan juga lebih kuat dan berat untuk menahan hantaman yang cukup keras.
Kapal induk selalu bergerak, tidak seperti landasan di darat yang hanya bergerak saat terjadi gempa. Pesawat pada kapal induk umumnya mendarat sedikit lebih keras dibandingkan pada landasan darat.
Selain itu sayap A-10 terlalu lebar dan tidak bisa dilipat.
Hampir semua pesawat yang beroperasi pada kapal induk punya mekanisme untuk melipat sayap agar tidak makan tempat saat parkir dalam hangar. A-10 tidak punya mekanisme ini sehingga kurang praktis untuk keluar masuk hangar dalam ruangan yang sudah sempit.
Dan mungkin yang terakhir adalah mesin A-10 kurang cocok untuk beroperasi dari kapal induk.
Pesawat tempur umumnya menggunakan afterburner agar bisa lepas landas pada lintasan yang sangat pendek, itupun sudah dengan bantuan ketapel.
Kapal induk memang panjang, tapi pesawat hanya punya jarak sekitar 90 – 100 meter untuk lepas landas, mereka tidak lepas landas dari ujung belakang. Dan mesin A-10 menggunakan jenis high-bypass turbofan dan tidak memiliki afterburner.
Kalau mau lepas landas sih bisa saja, kebetulan pesawat seperti E-2 Hawkeye yang lebih berat dari A-10 pun bisa lepas landas meskipun menggunakan mesin baling-baling.
Terlepas itu, peran A-10 terlalu spesifik untuk serang darat dan misi close air support. Sedangkan pesawat tempur di kapal induk idealnya memiliki kapabilitas untuk mendukung supermasi udara. A-10 bahkan tidak memiliki radar.
Dalam peran serang darat, pesawat ini mungkin sangat unggul. Tapi dalam pertempuran udara dan serangan yang dilakukan oleh angkatan laut sudah pasti berbeda.
Bila tandingan pesawat A-10 adalah sistem pertahanan udara seperti ini, A-10 terlalu lambat untuk menghindari rentetan serangan ini ketika diterjunkan untuk menyerang kapal musuh.
Apalagi kapal juga punya pertahanan udara berbasis rudal mulai dari jarak pendek hingga jarak jauh. Pertahanan udara setingkat ini bukan tandingan A-10. Jadi peran A-10 sangat terbatas untuk beroperasi dari kapal induk karena hanya bagus untuk menyerang target di darat yang jaraknya cukup jauh dari kapal induk.
BY:WA.